Ruteng-Transtv45.com- Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, SH, bersama dokter dan petugas surveilans dari Dinas Kesehatan, Puskesmas Kota, dan Puskesmas Lao, mengujungi ketujuh orang anak, korban gigitan anjing, yang diduga Rabies, Kamis pagi (24/6).
Selain berdialog, dengan orang tua dan ketujuh anak korban gigitan Anjing, pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Heri, menyempatkan waktu memberikan sosialisasi serta edukasi sekaligus penguatan kepada orang tua dan keluarga serta anak-anak korban gigitan anjing.
Adapun inisial ketujuh anak yang dikunjungi antara lain RJB (7 tahun) warga Kelurahan Pitak, YSS (11 tahun) dan NPC (7 tahun), keduanya adalah warga Kelurahan Watu, GGT (12 tahun) dan AA (11 tahun) di Kelurahan Lawir, YAJ (10 tahun) di Kelurahan Pau, dan ANA (7 tahun) di Kelurahan Compang Tuke.
Salah satu dari orang tua korban, mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah daerah Kabupaten Manggarai dalam prosedur penanganan korban gigitan anjing. Namun, ia berharap agar Pemerintah segera mengambil langkah guna menertibkan semua hewan peliharaan warga (Anjing) yang masih berkeliaran bebas sehingga peristiwa ini tidak terulang kembali.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Heri memastikan bahwa Pemerintah akan melakukan eliminasi terhadap hewan liar (Anjing) yang meresahkan masyarakat.
“Untuk menjaga keselamatan banyak orang, tidak bisa tidak, eliminasi semua Anjing yang masih berkeliaran,” tegasnya.
Oleh karena itu, Wakil Bupati Heri berharap agar sebelum dilakukan eliminasi, pihak kecamatan dan kelurahan melakukan sosialisasi secara aktif kepada seluruh lapisan warga masyarakat terlebih para pemilik hewan (Anjing) peliharaan.
Di lain pihak, Wakil Bupati Hery juga menghimbau kepada orang tua agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran untuk senantiasa mengawasi serta mendampingi anak-anak saat berada di luar rumah.
Maksi Gombar, Kasie Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai mengatakan bahwa tindakan medis berupa pemberian vaksinasi Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) harus diberikan secepatnya, setelah gigitan Anjing terduga Rabies.
“Ketujuh Anak yang digigit Anjing diduga Rabies termasuk dalam kategori beresiko,” tuturnya.
Khusus anak-anak korban gigitan Anjing, lanjutnya, telah divaksinasi VAR H0 (Vaksinasi Anti Rabies) sebanyak 2 dosis dan SAR (Serum Anti Rabies) 1 dosis.
Pada saat kunjungan, Dokter Inggrid Empang mengatakan bahwa bila ada kasus gigitan anjing, baik itu rabies maupun non rabies, maka korban hendaknya langsung diberikan pertolongan pertama. “Caranya, cuci luka gigitan dengan deterjen pada area luka selama 15 menit. Setelah itu, langsung menuju Puskesmas untuk mendapat suntikan VAR, ” tutur dokter umum yang bertugas di Puskesmas Kota.
“Bila tidak segera diambil tindakan medis, maka akan beresiko pada kematian. Case Fatality Rate-nya tinggi, Itu kondisi terburuknya,” tutupnya. (Prokopim)