Maumere-Transtv45.com- Merayakan ulang tahunnya yang ke_41 hari ini ( 3/7/21) Dosen Islamologi pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere – NTT, Pater Hendrik Maku, SVD sebagai tanda syukur atas berkat yang diterimanya ,Pater Hendrik berkunjung ke panti rahebilitas penyandang cacat St Dyimphna, wairklau , Maumere -flores NTT.
Pater Hendrik berbagi kasih bersama para penghuni panti dengan beberapa kebutuhan pokok, seperti beras, super mie, dan susu. Abuna Hendrik, begitulah dosen Islamologi STFK Ledalero itu biasa disapa menyampaikan bahwa aksi yang dilakukannya itu sangat sederhana dan barangkali tidak cukup berarti untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota di Panti Dyimphna.
“Saya sangat sadari bahwa pemberian dari saya ini sangatlah sederhana dan mungkin tidak berarti untuk memenuhi kebutuhan masing-masing anggota di tempat ini. Namun, sayajl juga sadari bahwa saya hanyalah pipa penyalur kasih dari Tuhan untuk berbagi kasih dengan saudara-saudariku di tempat ini,” ujarnya.
Bapak Willy Kolo yang ikut dalam aksi ini mengungkapkan rasa sukacitanya karena berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan.
“Saya merasa bahagia dan bersuka cita hari ini karena saya boleh mengunjungi anak-anak Tuhan di Panti ini. Saya yakin, Tuhan selalu ada di tempat-tempat seperti ini”. Kepala Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ona, Nangahure, Maumere ini juga mengenang masa kecilnya yang sering dibantu dan diperhatikan oleh orang lain.
Kegiatan berbagi kasih dilakukan secara sederhana dan singkat. Abuna Hendrik dan bapak Willy Kolo tiba di Panti St. Dymphna pada pukul 11:00 WITA dan diterima dengan sangat baik oleh pihak panti.
Ketua Yayasan Bina Daya St. Vincentius Cabang Sikka (Yasbida) dan Kepala Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Santa Dymphna, Wairklau, Maumere, Sr. Lucia, CIJ menyampaikan ucapan terima kasih atas kebaikan hati dan kunjungan dari pater Hendrik Maku, SVD.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pater Hendrik yang telah berbela rasa dengan orang-orang kecil di Panti ini. Sebab, sesungguhnya mereka yang ada di sini sangat membutuhkan uluran kasih dari kita,” ungkap Sr Lucia.
Penyanyi lagu “TNI – POLRI Jantung Hati Indonesia” dan “Kasihmu Tak Tertakar” ini mengakui bahwa penghuni di Panti St. Dymphna adalah orang-orang
kecil dan terpinggirkan. Mereka adalah kumpulan orang cacat. Namun, berkat kasih Tuhan Yesus, beberapa dari antara mereka telah disembuhkan. Suster Lucia CIJ sangat yakin bahwa hal itu terjadi sebagai buah istimewa dari doa dan pelayanan mereka terhadap mereka yang cacat.
Sebagai tanda terima kasih atas kebaikan hati dari pater Hendrik, Sr. Lucia, CIJ menyerahkan hasil karyanya berupa dua buah buku berjudul “Mutiara Sampah” kepada pater Hendrik dan bapak Willy Kolo.*(Irma Rose)