LABUAN BAJO-TransTV45.com- Diduga tidak becus sebagai Kepala Syabandar mengakibatkan banyak problem yang terjadi selama ini di pelabuhan Labuan Bajo Manggarai Barat, NTT karena ada pembiaraan yang sudah menggurita. Masalah Buruh tidak selesai, Penataan Kapal tidak jalan, sampah di laut tidak terurus juga adanya pungutan liar yang berbeda-beda kepada pemilik kapal dan lain-lain.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komodo Lawyers Club, Asis Deornay, S.H, kepada media ini, Senin (26/7) sore.
Hal ini disampaikannya pasca pergantian pimpinan di Pelabuhan Labuan Bajo Manggarai Barat. Kabarnya pergantian (mutasi) yang terjadi di kantor Syabandar Labuan Bajo telah terjadi pada bulan lalu. Kepala Syabandar yang lama Simon Bonefasius Baon, S.sos.,M.H., dimutasikan ke Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Pinang, sebagai Kepala Seksi Lalulintas dan Angkatan Laut dan Usaha Kepelabuhanan, dan sekarang jabatan Kepala Syabandar yang baru dijabat oleh Capt. Hasan Sadili S.SI.T.,MM. Tentu Ketua Komodo Lawyers Club menyambut baik proses mutasi ini.
Ketua KLC, Asis Deornay, SH berharap agar reformasi atau mutasi di Syabandar Labuan Bajo tidak hanya pada level pimpinan saja. Perlu bersih-bersih semuanya. Sebab carut marut pelayanan dan modus kejahatan korupsi terjadi pada level staf. Mereka sering ada di lapangan disaat pimpinannya tidur atau lengah.
Pimpinan yang baru tentu harus punya “nyali berani” untuk melakukan reformasi menyeluruh. Staf-staf yang selama ini doyan “uang cepat” perlu dibersihkan. Pidahkan dan masuk pegawai baru semuanya. Hal ini penting dilakukan untuk menutup ruang gerak mereka dalam melakukan aksi kejahatan yang sama di pelabuhan Labuan Bajo. Ini lahan basa. Butuh pemimpin yang berani dan jujur dalam melayani, tegas Asis.
Lebih lanjut Ketua Komodo Lawyers Club menerangkan, Selama ini publik melihat bahwa pelayanan Syabandar Labuan Bajo sangat buruk. Ada kesan yang menonjol bahwa praktek semacam pungli dan kejahatan lain kerap terjadi di pelabuhan labuan bajo. Peredaran uang di pelabuhan labuan bajo sangat tinggi. Hal ini dimanfaatkan oleh oknum atau sekelompok orang untuk mencari keuntungan dan memperkaya diri.
“Jika tidak dibersihkan dari sekarang maka kejahatan semacam itu tetap saja terjadi,” Cetus Asis.
“KOMODO LAWYERS CLUB “Tantang” Kepala Syabandar Baru di Labuan Bajo,
Bisakah Capt Hasan melakukan gebrakan itu?
Publik tentu menunggu, jangan sampai pergantian atau mutasi pada level pimpinan yang terjadi selama ini, hanya sebuah “kamuflase” saja. Hal Ini justru tidak menjawab atau menyelesaikan persolan yang terjadi di pelabuhan labuan bajo. Hati-hati mata publik tidak tidur bung, pungkas Asis.
Bersama semua stakeholder, Komodo Lawyers Club’ akan terus bersinergis dalam mengungkap fakta-fakta yang mungkin akan terjadi di kemudian hari.
Yang baik kita apresiasi, yang buruk kita akan laporkan kepada instansi yang berwenang, pintah Asis.
Selamat bertugas Capt Hasan. Kepala Syabandar Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
“Salus Populi Suprema Lex Esto” (Hukum Tertinggi adalah Kesejahteraan Rakyat.
Hingga berita ini dipublikasi, TransTV45.com belum berhasil mengkonfirmasi Kepala Syabandar yang lama dan baru. *(Red)