Kemendikbud Gelar Konferensi Internasional di FKIP Unika Ruteng

Nasional440 Dilihat

RUTENG-TransTV45.com- Konferensi internasional dengan nama The First International Conference on Humanities, Education, Language and Culture (1st ICHELAC) yang diselanggarakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik (Unika) Santu Paulus Ruteng disponsori oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Republik Indonesia melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM).

Dr. Sebastianus Menggo,M.Pd., selaku Penanggung Jawab Aktivitas Peningkatan Jumlah Publikasi Dosen pada Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unika Santu Paulus Ruteng kepada Tim Publikasi dan Dokumentasi 1st ICHELAC melalui pesan WhatsApp (31/7/2021) mengungkapkan, bahwa pendanaan dan sponsor dari kementerian ini diberikan setelah Unika Santu Paulus Ruteng menjadi salah satu pemenang hibah Program PKKM yang diselenggarakan Kemendikbud-Ristek pada Juni lalu.

Dr. Sebas, sapaan akrab Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd., menuturkan bahwa Unika Santu Paulus Ruteng tercatat menjadi satu dari 142 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang memenangi hibah PKKM.

Hal itu, kata Dr. Sebas, dinyatakan melalui surat dari Kemendikbudristek bernomor 0324/E.E1/KM.11.02/2021 tertanggal 6 Juni 2021, perihal Pengumuman Penerima Bantuan Pemerintah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM)
Dr. Sebas menjelaskan, bahwa PKKM itu sendiri merupakan hibah dari Kemendikbud-Ristek untuk Institusi Perguruan Tinggi dalam rangka mendukung Kebijakan Umum Kampus Merdeka. PKKM bertujuan mendorong, mempercepat, dan memfasilitasi transformasi perguruan tinggi.

“Selain itu program ini juga berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan tinggi dengan memfasilitasi aspirasi, inovasi, dan semangat sivitas akademika kampus di Indonesia merespon dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dinamika kehidupan masyarakat yang terjadi,” jelasnya.

Dikatakan Dr. Sebas, bahwa ada dua program studi (Prodi) Unika Santu Paulus Ruteng yang diusulkan dalam PKKM ini, yaitu Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Prodi Pendidikan Mataematika.

Konferensi Internasional 1st ICHELAC ini sendiri merupakan program kerja dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Unika Santu Paulus Ruteng
“Konferensi ini merupakan kolaborasi antara FKIP Unika Santu Paulus Ruteng dengan program kompetisi kampus merdeka (PKKM) Kemendikbud Ristek Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Sebas mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Dekan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng dan kedua Ketua Pelaksana ICHELAC, Dr. Marianus M. Tapung, S. Fil., M. Pd., dan Dr. Leonardus Par yang telah memfasilitasi target capaian publikasi akademik dosen-dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang merupakan sasaran dari program PKKM melalui kegiatan konferensi ini.

“Luaran konferensi internasional ini berupa prosiding yang disubmit ke penerbit International terindeks,” terang Dr. Sebas.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menggelar konferensi Internasional bernama The First International Conference on Humanities, Education, Language and Culture (1st ICHELAC) pada Jumat (30/07/2021) dan Sabtu (31/07/2021).

Konferensi Internasional yang berlangsung secara daring melalui platform media zoom meeting itu, menghadirkan 6 (enam) pembicara kunci yang berasal dari beberapa negara, yaitu Tamara Soukotta (Leiden University, Netherland), Prof. Mustari Mustafa (Bangkok, Thailand), Dr. Fidelis Regis Waton (Germany), Prof. H. Yahya S. Kusumah, M.Sc., Ph.D. ( UPI Bandung, Indonesia), Prof Dr. Ni Made Ratmaningsih, M.A (Universitas Pendidikan Ganesha, Bali-Indonesia), dan Dr. Yohanes S. Lon, M.A (Unika Santu Paulus Ruteng, Indonesia). Selain itu, 30-an presenter lain juga akan menyajikan papernya dalam konferensi ini.

Pada hari pertama, Jumat (30/07/2021), dua pembicara kunci, yaitu Prof. H. Yahya S. Kusumah, M.Sc., Ph.D. (UPI Bandung, Indonesia) dengan tulisan berjudul “Integrating Digital Technology into Classroom Constructive Learning” dan Dr. Yohanes S. Lon, M.A (Unika Santu Paulus Ruteng, Indonesia) dengan tulisan berjudul “The Tradition on Honoring the Death and Respect for the Corpse of COVID-19 Patient in Manggarai Flores”.Keduanya mengisi main room.

Sementara belasan presenter yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, mengisi sesi paralel pada breakoutrooms. Konferensi pada hari pertama berlangsung dari pukul 10.00 sampai dengan 15.00 Wita.

Selanjutnya pada hari kedua (Sabtu, 31/7/2021), empat pembicara kunci mengisi main room, yaitu Prof Dr. Ni Made Ratmaningsih, M.A (Universitas Pendidikan Ganesha, Bali-Indonesia), Prof. Mustari Mustafa (Bangkok, Thailand), Dr. Fidelis Regis Waton (Germany), dan Tamara Soukotta (Leiden University, Netherland).
Seusai sesi utama dari para pembicara kunci, belasan presenter juga akan tampil mengisi sesi paralel pada breakoutrooms.*

(Edy Feliks Hatam dan Rudy Ngalu-Tim Media/Dokumentasi dan Publikasi 1st ICHELAC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *