Homepage/BeritaMentri keuangan(Menkeu) :menyampaikan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2021 yang berhasil tumbuh sebesar 7,07 persen menunjukkan bahwa arah dan strategi pemulihan ekonomi sudah benar.
Mentri keuangan(Menkeu) :menyampaikan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2021 yang berhasil tumbuh sebesar 7,07 persen menunjukkan bahwa arah dan strategi pemulihan ekonomi sudah benar.
Jakarta Transtv45.com- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2021 yang berhasil tumbuh sebesar 7,07 persen menunjukkan bahwa arah dan strategi pemulihan ekonomi sudah benar.
“Kuartal II menggambarkan arah pemulihan ekonomi sudah benar, strategi pemulihan ekonomi juga sudah benar, dan sudah mulai menghasilkan dampak atau hasilnya,” ujar Menkeu dalam Konferensi Pers Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2021, Kamis (05/08/2021) sore, secara virtual.
Menkeu menyatakan, pemulihan ekonomi didukung oleh seluruh mesin pertumbuhan yang sekarang sudah mulai pulih baik di sisi pengeluaran maupun produksi.
Di sisi pengeluaran misalnya, komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 5,93 persen, investasi 7,54 persen, ekspor 31,78 persen, dan impor 31,22 persen.
Sementara di sektor usaha, perdagangan tumbuh 9,44 persen, konstruksi 4,42 persen, transportasi dan pergudangan 25,10 persen, serta akomodasi dan makanan minuman 21,58 persen. Menkeu menambahkan, sektor industri pengolahan yang berkontribusi hampir 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional juga mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 6,58 persen.
“Ini semuanya menggambarkan bahwa sekarang seluruh sektor sebetulnya sudah mulai menggeliat dan berfungsi dan sebagian adalah karena kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang terus mencoba untuk melakukan intervensi baik sisi demand dan supply-nya. Seluruh mesin pertumbuhan sudah mulai berkontribusi dan mulai aktif untuk mendukung pertumbuhan,” ujarnya.
Momentum pemulihan ekonomi ini juga didukung oleh berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Salah satunya PPnBM untuk sektor otomotif yang berhasil menunjang pertumbuhan konsumsi dan sektor manufaktur yang memiliki kontribusi penting dalam menggerakkan ekonomi Indonesia.
“Jadi terlihat di sini kebijakan pemerintah memberikan dampak yang nyata dan positif,” ujar Sri Mulyani.
Lebih lanjut Menkeu menyampaikan, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2021 tetap fokus mendukung sisi permintaan maupun dari sisi sektor produksi, seperti meningkatkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat, serta pelaksanaan berbagai kebijakan-kebijakan yang dapat membantu sektor usaha, seperti UMKM.
“Dengan bansos yang diberikan oleh pemerintah, kita mampu menekan tingkat kemiskinan supaya tidak melonjak terlalu tinggi meskipun tetap terjadi kenaikan dan juga dari tingkat pengangguran. Dengan demikian, bisa juga mempengaruhi dari sisi demand-nya apabila kemiskinan dan pengangguran bisa diminimalkan atau ditahan kenaikannya,” ujarnya.
Aktivitas masyarakat yang mulai membaik diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan serta percepatan vaksinasi diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan sekaligus mengakselerasi program PEN.
“Kita berharap momentum pemulihan ekonomi akan bisa terjaga. Tentu ini hanya bisa dilaksanakan apabila seluruh pelaku ekonomi dan masyarakat ikut menjaganya,” imbuhnya.
Menkeu menegaskan bahwa APBN sebagai instrumen countercyclical akan terus bekerja keras dalam mengendalikan pandemi COVID-19 dan mengakselerasi PEN sehingga pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2021 dapat berada di sekitar 4-5,7 persen.
“Kewaspadaan kita masih sangat tinggi, terutama karena kita lihat masih ada sektor yang akan terpengaruh karena adanya COVID-19 secara sangat tidak proporsional, sehingga mereka vulnerable terhadap COVID-19. Ada sektor yang memiliki daya tahan yang lebih tinggi dan oleh karena itu kita berharap akan terus terjaga,” tandasnya.