Tetap Optimis Tapi Waspada, Presiden Jokowi Beritahu Publik Saat Kasus COVID-19 Menurun

Berita543 Dilihat

JAKARTA TRANSTV45.COM|Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk tetap optimis dan waspada dalam menyikapi tren penurunan kasus COVID-19 di Indonesia.

“Alhamdulillah, kami melihat tren penurunan kasus COVID-19. Kami sangat optimis tapi tetap waspada. Indonesia sebagai negara terpadat keempat di dunia bukan termasuk 10 negara yang paling terdampak dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi,” kata Presiden pada UOB Economic Outlook 2022 yang mengangkat tema “Empowering the Indonesian Economy for Stronger Recovery”, Rabu (15/9).

Menurut Presiden, jumlah kasus harian COVID-19 secara bertahap menurun dari 56.000 kasus pada puncaknya pada 15 Juli 2021 menjadi hanya 2.577 kasus pada 13 September 2021.

“Persentase kasus harian kami 13,6 kasus per satu juta [penduduk], lebih rendah dari negara ASEAN lainnya,” katanya.

Selain itu, Presiden menambahkan, tingkat hunian tempat tidur (BOR) nasional di rumah sakit juga turun menjadi 13,8 persen, sedangkan BOR di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet juga turun dari 92 persen pada puncaknya menjadi tujuh persen.

Sebagai catatan, per 12 September 2021, angka positivitas harian nasional sebesar 2,64 persen, lebih baik dari angka positivitas global sebesar 8,34 persen. Tingkat pemulihan Indonesia juga mencapai 94,03 persen, di atas rata-rata dunia sebesar 89,59 persen.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menegaskan bahwa vaksin COVID-19 telah diberikan kepada 72,76 juta orang atau 34,94 persen dari target yang ditetapkan Pemerintah. Dari segi dosis, 42,2 persen dari target telah disuntikkan ke publik.

“Kami akan terus mempercepat upaya vaksinasi. Namun demikian, kita harus tetap menjaga kewaspadaan dan selalu menegakkan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Selalu pakai masker,” ujarnya.

Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa menjaga kesehatan masyarakat adalah prioritas dan memulihkan kegiatan ekonomi adalah kewajiban. Oleh karena itu, Pemerintah, lanjutnya, juga terus mencari solusi terbaik untuk menangani pandemi dan memulihkan kegiatan ekonomi.

“Kita harus menyeimbangkan ukuran “gas dan rem” dan menyesuaikannya dengan situasi terkini,” tambahnya.

Sementara itu, dalam upaya menghidupkan kembali perekonomian, Pemerintah akan terus melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), salah satunya melalui pemberian insentif bagi dunia usaha.

Menurut Presiden, Pemerintah pada tahun 2020 mengalokasikan anggaran sebesar Rp695,2 triliun untuk program ekonomi nasional dan realisasi anggarannya mencapai Rp579,8 triliun, sedangkan pada tahun 2021 alokasi anggarannya sebesar Rp774,75 triliun yang telah terealisasi sebesar Rp305,5 triliun. per Juli 2021.

“Anggaran tersebut didistribusikan secara adil baik untuk sektor kesehatan maupun sektor pemulihan ekonomi sehingga dapat merangsang kegiatan ekonomi yang seimbang,” katanya seraya menambahkan bahwa Pemerintah juga telah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan secara bertahap memulihkan kegiatan masyarakat sesuai dengan situasi di lapangan. di masing-masing wilayah.

“Kesehatan itu fundamental tapi ekonomi tidak kalah pentingnya. Alhamdulillah, alhamdulillah, upaya kami untuk memulihkan kegiatan ekonomi secara bertahap didukung oleh kepatuhan masyarakat dan dunia usaha. Oleh karena itu, perekonomian sudah mulai pulih,” kata Presiden.
CHANDRA™

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *