Banten Transtv45.com|Transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus tetap berjalan meski pandemi COVID-19, menurut Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
“Transformasi merupakan keharusan bagi BUMN agar dapat muncul sebagai BUMN kelas dunia yang lebih profesional, kompetitif, dan menguntungkan dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di negara kita, serta dalam berkontribusi. menambah pendapatan negara,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Pabrik Hot Strip Mill #2 milik PT Krakatau Steel, Selasa (21/09).
Kepala Negara juga mengatakan bahwa ia terus lebih memperhatikan transformasi dan restrukturisasi yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel.
“PT Krakatau Steel kini dalam kondisi yang lebih baik. Produksi perusahaan juga semakin baik. Industri baja ini merupakan industri yang strategis. Oleh karena itu, saya ingin memberikan perhatian yang besar pada industri ini,” tambah Presiden.
Menurut Presiden, produk baja PT Krakatau Steel dibutuhkan untuk keperluan dalam negeri, seraya menambahkan, sejak lima tahun terakhir permintaan baja di Indonesia meningkat 40 persen mengikuti pembangunan infrastruktur dan kebutuhan industri lainnya, terutama industri otomotif.
Senada dengan itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menegaskan Kementeriannya akan terus melakukan transformasi dan restrukturisasi BUMN agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada negara.
Untuk memuluskan transformasi tersebut, Pemerintah, lanjutnya, juga telah membentuk holding dan sub-holding BUMN serta klaster industri strategis.
Sebagai catatan, pada 2020 BUMN membukukan laba Rp375 triliun.
Selain restrukturisasi PT Krakatau Steel, Erick juga mencontohkan perusahaan telah melakukan dua dari tiga tahapan yang harus diselesaikan, menambahkan kinerja perusahaan telah menunjukkan peningkatan dan menyumbang Rp 800 miliar kepada negara.
“Dengan pencapaian ini, saya sampaikan kepada manajemen PT Krakatau Steel bahwa tidak ada ruang untuk berpuas diri karena yang penting bagaimana kita menjaga kinerja perusahaan,” tambah Erick.
Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim meyakini klaster dengan sepuluh juta ton baja, seperti yang telah ditetapkan Presiden Jokowi, dapat direalisasikan mengingat pada tahun 2022 PT Krakatau Steel dan perusahaan pembuat baja Korea Selatan POSCO akan melakukan investasi baru. memproduksi produk turunan Hot Rolled Coil (HRC) sebesar US$ 700 juta dan menambah fasilitas produksi baja di tingkat hulu sebesar US$ 3 miliar.
Biro Pers, Media,
Sekretariat Presiden|Chandra™