Sri Mulyan: Kinerja APBN Meningkat; Pemulihan Ekonomi Membuat Kemajuan.

Berita347 Dilihat

JAKARTA TRANSTV45.COM|Realisasi APBN tahun ini hingga Agustus 2021 menunjukkan kinerja yang baik, ditandai dengan terjaganya realisasi belanja sebesar Rp1.560,8 triliun atau tumbuh 1,5 persen, demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

“Rakyatlah yang merasakan dampak langsung dari realisasi APBN yang dilakukan Pemerintah,” kata Menkeu, Kamis (23/09).

Lebih rinci, realisasi belanja kementerian/lembaga sebesar Rp255,2 triliun, tumbuh 60,4 persen. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh Kementerian Kesehatan dalam belanja terkait COVID-19, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam membantu para pelaku usaha khususnya pada usaha mikro, kecil dan menengah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan. terkait belanja, Kementerian Agama dalam bantuan operasional sekolah, dan Badan Layanan Umum (BLU) Kelapa Sawit dalam membantu petani kelapa sawit.

“Selain itu, pembangunan bendungan diharapkan dapat mendukung sektor pertanian. Sama halnya dengan pembangunan jaringan irigasi, jalan, rumah sakit, jembatan, jalur kereta api,” tambah Sri Mulyani.

Selanjutnya realisasi anggaran perlindungan sosial digunakan untuk penyaluran bantuan sosial, subsidi, dan bantuan Pemerintah lainnya.

Per 31 Agustus, program Kartu Sembako telah disalurkan kepada 16,1 juta kelompok penerima, Program Keluarga Harapan kepada 9,9 juta kelompok penerima, Bantuan Sosial Tunai kepada 10 juta kelompok penerima, Kartu Prakerja kepada 3,6 juta peserta, subsidi upah 2,1 juta orang. juta pekerja, diskon listrik untuk 32,6 juta rumah tangga pemegang 450VA dan 900VA, serta Bantuan Tunai Desa (BLT) untuk 5,5 juta kelompok penerima.

Di bidang kesehatan, APBN juga berperan dalam penanganan COVID-19 dan kepada penerima Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) yaitu dalam pengadaan 94,5 juta dosis vaksin, insentif tunai kepada 941,4 ribu tenaga kesehatan, dan iuran. pembayaran untuk 96,5 juta orang yang kurang beruntung.

Di sektor energi, realisasi belanja subsidi mencapai Rp64,1 triliun. Angka tersebut untuk penyaluran BBM 8.848,1 ribu kiloliter, LPG 4.299,8 juta kilogram, pelanggan listrik 37,68 juta, dan volume konsumsi listrik 36,6 TWh.

“Ini semua belanja negara yang langsung memberikan perlindungan kepada rakyat,” kata Sri Mulyani.

  • Red. Chandra™
    (Humas Kementerian Keuangan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *