Jakarta Transtv45 .com|Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Penguatan Ekosistem Pangan, Rabu (06/10/2021) siang, di Istana Merdeka, Jakarta.
“Dikumpul Bapak Presiden untuk melakukan Rapat Terbatas tentang Ekosistem Ketahanan Pangan kita, lebih khusus berkaitan dengan jagung, peternak ayam, dan lain-lain sebagainya,” ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai mengikuti pertemuan tersebut.
Mentan menyampaikan, upaya penguatan ekosistem pangan tersebut dilakukan dalam tiga tahap yaitu budi daya, petik dan olah, serta pemasaran. Pada tahap pertama, yaitu budi daya, dilakukan pengembangan agar produktivitas komoditas jagung terus meningkat sehingga target produksi nasional terpenuhi bahkan melampau dari target.
“Tahap yang kedua adalah bagaimana mengolah dan memetik, atau mempascapanenkan sampai mengolahnya. Mengolah itu artinya sudah dalam proses-proses sesuai kebutuhan, ada untuk pakan dan lain-lain,” kata Mentan.
Tahap ketiga adalah pemasaran. “Jadi tiga tahap itu yang betul-betul Bapak Presiden minta supaya semua menteri, lebih khusus saya sebagai Menteri Pertanian akan main di budi daya, dan bisa meningkatkan semua produktivitas jagung kita, khususnya di dalam menghadapi climate change, perubahan-perubahan anomali cuaca yang luar biasa, baik di secara nasional maupun secara global,” ujar Syahrul.
Lebih jauh Mentan mengungkapkan, Presiden juga memerintahkan agar komoditas jagung dikembangkan lebih luas lagi, melampaui apa yang ada saat ini. Hasil produksi dari komoditas tersebut juga dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Kita tentu berharap bahwa produktivitas dan sesuai kebutuhan yang ada bisa kita imbangi. Dan [arahan] Bapak Presiden, kalau ada lebih barulah kita lakukan eksportasi, melakukan ekspor untuk menjual hasil produksi kita,” ujarnya.
Jaga Stabilitas Harga Telur Ayam Dalam keterangan pers, Mentan juga menyampaikan bahwa pemerintah terus melakukan upaya untuk menjaga stabilitas harga komoditas telur dan ayam, terutama di saat stok melimpah. “Salah satu agenda adalah, untuk agenda permanennya adalah dibuatkan industri telur yang ada, dan seperti itulah dalam perencanaan yang lain.
Di satu sisi adalah bagaimana hasil-hasil ini bisa terjualkan, terbelikan, dan juga masuk dalam program penggunaan dari bansos-bansos yang memungkinkan untuk itu,” ujarnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak, ujar Mentan, pihaknya juga berupaya mengintegrasikan sentra produksi pakan ternak dengan sentra peternak. “Salah satu yang kami tangani adalah membantu petani/peternak langsung terhadap kebutuhan pakannya mereka, dalam hal ini jagung, didekatkan ke situ. Dan yang kedua adalah di sentra-sentra utamanya di Jawa antara lain di Blitar, di Kendal, dan Lampung, kita buatkan disekelilingnya itu penanaman jagung besar-besaran, sehingga produksinya setiap hari bisa dia sendiri,” pungkasnya.
(SATPRES|CHANDRA™)