KUPANG.TRANSTV45.COM- Dalam rangka memperingati Hari Karantina Pertanian, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo mendorong agar semua kabupaten/kota untuk bisa mengekspor komoditi pertanian. Semua harus ekspor untuk juga bisa mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
Demikian disampaikan Mentan pada saat memberikan sambutan dalam Upacara Hari Karantina Pertanian tahun 2021 di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT. Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan juga Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta agar seluruh Kabupaten/Kota di NTT dapat melakukan ekspor termasuk 21 Kabupaten/Kota di NTT. “Diharapkan dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, tidak ada lagi yang tidak melakukan ekspor. Tadi saya sudah berbicara dengan Bapak Gubernur NTT untuk semua 21 kabupaten/kota di juga NTT untuk bisa ekspor komoditi pertanian. Harus bisa ekspor dan ada income yang secara serentak tahun ini. Itu juga perintah Presiden kepada saya dan kita semua. Bapak Presiden ingin lihat semangat setiap daerah bersama para pemimpinnya oleh semua Gubernur dan Bupati,” kata Syahrul.
“Pertanian bukan hanya untuk makan, pertanian sekaligus lapangan kerja, kesehatan dan nutrisi masyarakat. Kalau cukup makanan dan nutrisi maka tubuh dan pikiran akan sehat. Kalau sehat maka roda ekonomi akan berjalan. Demikian Kalau mau desa maju, maka majukan pertanian, kalau mau kabupaten maju maka majukan pertanian dan kalau mau provinsi maju juga majukan pertanian. Kalau mau bangsa ini besar, maka pertanian jadi jawabannya,” jelasnya.
Syahrul menjelaskan, sektor pertanian tetap tumbuh dalam masa pandemi covid 19. “Ekspor pertanian terus meningkat sampai semester I tahun 2021 dengan meningkat diatas 39,9 % dan tingkat kesejahteraan petani terus mengalami peningkatan. Berdasarkan berita resmi BPS 2021 pada Oktober 2021 nilai tukar petani pada september 2021 sebesar 105,68 % dan nilai tukar usaha pertanian sebesar 105, 58%,” paparnya.
Ia juga meminta agara semua pihak mau melihat pertanian sebagai kekuatan negara. “Negara yang kuat harus ditopang dengan pertanian yang berjaya dan menyokong kehidupan yang ada. Tuhan sudah siapkan lahan luas dan alam subur, pemberian sinar matahari sepanjang tahun, angin berhembus tanpa henti, hujan, air mengalir terus-menerus. Harus kita garap dengan baik dan semua tergantung pada kita sndiri,” ucapnya.
“Secara khusus saya memberikan tugas strategis kepada Badan Karantina Pertanian untuk mengawal program peningkatan ekspor melalui Gratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor) pertanian selama 2020 – 2024. Kesuksesan program tersebut membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak. Salah satu capaian sinergi Gratieks dalam kegiatan merdeka ekspor pertanian tahun 2021 yang dilepas langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo secara serentak melalui 17 pintu ekspor dan nilainya mencapai 7,2 triliun,” ungkapnya.
Syahrul juga mengatakan, Badan Karantina Pertanian merupakan salah satu institusi negeri yang berada di garda terdepan dalam perlindungan sumber daya alam hayati dari pertanian negara kita. “Apresiasi tinggi pada tugas Karantina Pertanian karena melakukan pelayanan menjaga kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan dari ancanam hama dan penyakit hewan dan tumbuhan. Serta turut menjaga pergerakan roda perekonomian selama masa-masa pandemi,” puji Syahrul. *(NTT/RED)