Komisi II: Awasi Keamanan Jaringan Internet dan Server Seleksi CPNS 2021

Berita276 Dilihat

JAKARTA. TRANSTV45.COM|18-11-2021 Wakil ketua komisi II DPR RI Saan Mustopa mengungkapkan, pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS tahun 2021 ditemukan kecurangan yang di lakukan oleh beberapa oknum dengan menggunakan modus remote access. Modus tersebut memungkinkan seseorang di lokasi berbeda, mengakses komputer yang digunakan peserta saat tes berlangsung. Untuk itu, ketersediaan jaringan internet, dan keamanan server harus betul-betul diawasi.

 

“Ada orang membantu peserta untuk menyelesaikan soal-soal ujian SKD sehingga pelaku kecurangan dapat mengatur bank soal yang merupakan tempat kumpulan soal-soal agar dapat mengerjakan soal dengan cepat, mudah, dan benar jawabannya,” ujar Saan Mustopa saat memimpin pertemuan tim kunspek Komisi II DPR RI dengan Kakanreg III BKN Bandung, BKD Jabar beserta jajarannya membahas evaluasi penyelenggaraan seleksi CPNS tahun 2021, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021).

 

Saan menilai, pemerintah belum optimal dalam melakukan upaya pencegahan dan antisipasi keamanan data pada sistem Computer Assisted Test (CAT) BKN. Ini menjadi catatan untuk pemerintah, tim pengamanan teknologi, dan tim quality assurance agar server CAT BKN tidak dapat diretas.

 

“Pemerintah harus meningkatkan sistem keamanan server CAT BKN serta berbagai upaya antisipasi agar kecurangan-kecurangan dalam bentuk apapun tidak dapat terjadi. Mengingat tahapan pelaksanaan seleksi CPNS dan PPPK tahun 2021 masih berlanjut dan pengawasan terus akan dilakukan hingga tahap akhir selesai,” tutur Saan.

 

Politisi Fraksi Partai NasDem ini juga menambahkan, dari kunjungan ini, Komisi II akan memperoleh penjelasan yang lebih detail dan tajam secara tertulis dari Kantor Regional III BKN Bandung beserta jajarannya terkait dengan pelaksanaan dan evaluasi SKD CPNS dan PPPK 2021.

 

“Semua jawaban ataupun masukan yang disampaikan kepada Komisi II DPR RI, akan menjadi bahan diskusi di internal Komisi II DPR RI, dan selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan untuk ditindaklanjuti dalam Raker/RDP dengan kementerian/lembaga terkait,” pungkas Saan. (RED™).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *