Majene.Transtv45.com|Anggota DPRD Majene dari partai Gerindra, Rahman memberikan tanggapan atas proses penyaluran bantuan perumahan stimulan tahap 1 oleh tim Pokja BPBD yang belum terealisasi.
Rahman, menyampaikan bahwa masih ada sekitar 12 Milyar belum tersalur kepada warga penerima sampai saat ini, ketika di temui di Gedung DPRD Kabupaten Majene jum’at 26/11/2021.
Dirinya mengakui belum mengetahui, apa penyebab sehingga penyaluran belum tuntas dan selesai.karena ada masalah.
Saya juga belum tahu, apa kira kira penyebabnya itu, yang jelas, tahap 1 masih banyak belum tersalur masyrakat korban gempa.”Jelas Rahman.
Sementara itu,Ilhamsyah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan, bahwa kemungkinan yang dimaksud itu adalah penyaluran untuk kategori rusak berat.kata Ilhamsyah melalui via telpon ketika di hubungi Transtv45.com Jum’at 26/11/2021.
Menurut ilhamsyah, penyaluran Bantuan untuk kategori rusak berat itu memang dilakukan sebanyak 2 kali, yakni 25 : 25. Penyaluran Pertama harus melalui proses pelaporan dan pertanggung jawaban terlebih dahulu ke BNPB baru bisa kembali di cairkan yang kedua. Bahwa yang 25 juta itu harus diselesaikan terlebih dahulu baru bisa dilanjutkan sesuai Juknis yang ada.”Kata Ilhamsyah.
Penyebab lain, sehingga belum tuntas karena banyaknya warga penerima yg keluar daerah, tdk ditempat atau merantau.
Mereka Itu kan harus melengkapi dulu semua persyaratan administrasinya, sementara mereka banyak diluar daerah.”Ungkapnya.
Terkait dengan Verifikasi ulang data penerima, pihak BPBD masih tetap mengacu ke data awal seperti yang telah dilakukan pada tahap 1 kemarin. Sehingga saat ini pihak BPBD masih menuggu petunjuk tekhnis ( juknis ) lanjutan dari BNPB.
Di singgun Soal sharing dana APBD, untuk kecukupan anggaran, Ilhamsyah menyampaikan bahwa hal itu bukan kewenangannya untuk menjawab, karena hal itu adalah kewenangan Bupati atau DPRD.
Kami hanya pelaksana kebijakan, jadi soal sharing dana APBD itu, mungkin bisa ditanyakan ke pak bupati seperti apa mekanismenya.”Ucap Ilhamsyah.
Selain itu, soal lahan relokasi di Desa kabiraan Kec.Ulumanda, Pihak BPBD masih terkendala oleh kondisi lahan yang kurang mendukung sebagai tempat relokasi warga.
“Disana terdapat banyak batu batu besar juga agak menyulitkan untuk di lanjutkan pembersihan lokasi, Sehingga kami juga belum melakukan kegiatan.”Ucap bapak yang bersahaja ini.
Sementara itu, Mas’ud kepala Bidang rekonstruksi BPBD Majene menambahkan bahwa, keterlambatan penyaluran bantuan tahap pertama itu, disebabkan oleh kondisi alam dan keterbatasan tenaga ahli (tukang.)
Masi Ada 2 (dua) kecamatan, kami masih terkendala persoalan itu, yakni kec. Ulumanda dan Malunda
.”tutup Mas’ud. (Wahid).