Labuan Bajo-TransTV45.com| Kontraktor berinisial “BM” asal Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Laporkan oknum yang tidak bertanggungjawab ke Polres Manggarai Barat, pada selasa 16 Nopember 2021, karena telah ditipu dan menggelapkan uang miliknya.
Hal tersebut, disampaikan Kontraktor berinisial BM (Korban) melalui via telepon pada rabu, (1/12).
Adapun pelaku yang dimaksud, Bagus Langoday, sapaan Bagus adalah seorang makelar proyek pemerintah yang diduga menjadi kaki tangan sindikat Penipu Simon Pace Tola,ST (PPK) dan Samuel Martinus Mada sapaan Pace Mada.
Berdasarkan Informasi yang dihimpun media ini, Bagus Langoday, Simon Pace Tola, ST dan Samuel Martinus Mada sapaan Pace Mada merupakan sahabat karib.
Untuk diketahui, Simon Pace Tola adalah seorang pejabat pembuat komitmen (PPK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bidang proyek pembangunan dan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), merupakan teman akrab Bagus Langoday yang dilaporkan ke Polres Manggarai Barat oleh kontraktor BM.
Bagus Langoday, sapaan Bagus adalah seorang makelar proyek
diketahui dia adalah teman dekat atau orang suruhan PPK bersama Pace Mada yang setiap harinya selalu bersamaan di ruangan PPK.
Bagus Langoday bersama sindikatnya dilaporkan atas kasus penipuan uang senilai Rp200 jutaan dengan berdalil menjanjikan proyek pemerintah bidang SPAM di Kabupaten Manggarai Timur.
Bagus Langoday dilaporkan ke polisi dengan nomor laporan polisi nomor LP/B/187/XI/2021/SPKT/ Res Mabar/Polda NTT.
Kepada media ini, Selasa (1/12) Kontraktor BM (korban) menceritakan kronologis kejadiannya, bahwa pada bulan juni Bagus Langoday (pelaku) menghubungi keluarga saya, lalu keluarga saya menyampaikan ke saya, bahwa ada orang yang menawarkan paket proyek pemerintah ke saya.
Mendengar itu, saya mulai berhubungan dengan Bagus Lango Day (pelaku) dan mentransferkan uang dari Labun Bajo dengan bukti transfernya ada dan setelah itu saya disuruh oleh ketiga sindikat penipu ini untuk bertemu di kupang dan kami bertemu di kpg di salah satu restoran di kupang
Sesuai janjinya pelaku (Bagus Langoday) bersama sindikatnya bahwa saya cukup menunggu hasil saja, jadi segala urusan berkaitan dengan dokumen pelelangan tender proyek semuanya, bendera proyek dll mereka yang urus, yang penting kasih uang saja sesuai yang mereka minta, tutur Kontraktor BM.
Jumlah uang yang saya transfer dari labuan bajo dan transfer di kupang serta uang tunai yang saya serahkan pada saat bertemu di kupang berjumlah Rp 200 jutaan lebih dan saya masih menyimpan semua buktinya, terang BM.
Lebih lanjut kontraktor BM (korban), menerangkan, bahwa mulai dari awal pertemuan hingga uang ditransfer diberikan tidak ada kepastian terkait proyek tersebut.
Akan tetapi sampai dengan saat ini belum ada kejelasan, dan selalu saja ada alasan. Akan tetapi “Besar harapan saya selaku pemilik uang agar secepatnya dikembalikan,” ungkapnya.
Buntut dari ketidakjelasan jawaban dari Bagus Langoday, sehingga pada Selasa, (16/11/2021), saya melaporkan hal ini kepada Mapolres Mangarai Barat.
“Saya telah mengambil langkah hukum dengan melaporkan Bagus Langoday dan kedua temannya ke Mapolres Manggarai Barat, guna diproses secara hukum,” tandas BM.
Saya berharap, jangan ada lagi korban lain seperti saya, yang menjadi korban dari perbuatan PPK yang nakal bersama orang terdekatnya.
BM meminta Pihak Polres Manggarai Barat untuk menuntaskan kasus penipuan ini, tutup BM.
Ketika dikonfirmasi media ini melalui pesan whatsapp pada Rabu (1/12), Simon Pace Tola,ST selaku PPK SPAM mengatakan, Pagi pak, minta maaf sebelumnya, berdasarkan surat laporan polisi dari korban (pak MB), saya sebagai Saksi dalam kasus penipuan dan pengelapan uang, Pelakunya adalah Bagus Langoday.
“Minta maaf, saya tidak tahu apakah itu kesengajaan atau tidak, sedangkan mengenai uang itu”.
Lanjut Pace Tola, Saya baru mengenal pak Bagus pada bulan mei kemarin, saat perkenalan beliau menyampaikan bahwa dia seorang pengusaha.
Saat perkenalan, pak Bagus menceritakan bahwa beliau kontraktor di bidang perpipaan yang sering mengerjaan paket perpipaan di balai CK (APBN) dan beliau sampaikan juga bahwa beliau berminat untuk ikut paket SPAM di benteng radja yang berlokasi di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), oleh karena paket ini yang ditenderkan dan terbuka untuk umum jadi saya sampaikan ke beliau untuk mendaftar saja seperti yang selama ini beliau ikut di balai CK (APBN), tutur PPK tersebut.
“Berkaitan dengan uang pak, satu rupiah pun saya tidak menerima uang yang dimaksud. sebagai seorang katolik saya siap bersumpah di bawah Alkitab untuk hal itu, tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, Wartawan TransTV45 sudah menghubungi Bagus Langoday (pelaku) dan Samuel Martinus Mada sapaan Pace Mada (saksi)
tapi belum berhasil di konfirmasi, karena telepon tidak diangkat. *(NTT/RED)