Probolinggo. Transtv45.com|| Sejumlah warga Desa Taman sari menggruduk kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Probolinggo di kraksaan, kedatangan tersebut untuk melaporkan adanya dugaan pemotongan dana program keluarga harapan (PKH) yang di duga dilakukan oleh ketua kelompok PKH dan oknum perangkat desa Taman Sari, kecamatan Kraksaan, kabupaten Probolinggo, provinsi Jawa timur. Selasa, tgl 14/12/2021.
Menurut, ibu misnayu selaku pelapor, bahwa ada 7 warga taman sari yang merasa dana PKH nya dipotong oleh ketua kelompok PKH dan oknum perangkat desa, adapun besar potongan bervariasi mulai Rp 35 ribu, Rp 25 ribu dan bahkan ada yang di potong sampai Rp 100 Ribu Setiap pencairan. Adapun modus yang dilakukan oknum tersebut dari awal bantuan PKH, memegang kartu ATM berikut buku tabungan penerima manfaat/ KPM.
Perlu di ketahui, ibu Suryani Musdar, mengatakan bahwa, “saya mendapat bantuan PKH dari awal pencairan tidak pernah tahu berapa, uang bantuan dari pemerintah yang ditransfer ke rekening saya Sebab ATM berikut pin dan buku tabungan dipegang oleh ketua klompok , saya di kasih Rp 500ribu, setelah di print koran, kagetnya bukan main ternyata saldo yang masuk Rp 600ribu”. jelasnya.
Hal Senada juga diungkap, Ibu Sabiya bahwa dana bantuan sosial PKH yang ia terima tidak pernah utuh, dimana setiap kali pencairannya dirinya di potong Rp 100 ribu, sedangkan dari hasil print koran saldo masuk Rp 500ribu. Jadi yang saya terima hanya Rp 400 ribu.
Ironis, Hotimah sangat menyayangkan petugas PKH di desanya, pasalnya, bantuan sosial yang berupa PKH beberapa kali tidak cair, setelah di print koran ternyata sudah ada pemindahan ke rekening lain atas nama pak Yudi, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak petugas PKH. Kepada saya.
Inilah yang menyebabkan kami datang bersama sama ke kejaksaan negeri Probolinggo karena kami merasa dirugikan, dan kami tidak main main dengan kasus ini, apabila laporan kami tidak cepat di proses maka kami akan membawa semua keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan ( pkh) ke kejaksaan ini. Tuturnya kepada Tim media di depan kantor kejaksaan negeri, probolinggo, di kraksaan.
Sementara tokoh masyarakat desa taman sari yang enggan di sebut namanya, mengatakan, saya meminta kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Kejari Probolinggo untuk mengusut tuntas pemotongan dana PKH dan penggelapan bpnt ini, sebab dirinya meyakini bahwa ,yang jadi korban bukan hanya orang ini saja namun saya yakin semua KPM baik PKH atau bpnt sama sama dirugikan,
“Saya akan mengawal proses ini sampai selesai karena di desa kami warga miskin penerimaan bantuan sosial selama ini benar benar di jadikan lahan basah oleh oknum perangkat desa”. Tuturnya.
(IPUL PROBO)