Majene.Transtv45.com|Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Zulkifri menyatakan, selama ini Dunia pendidikan belum sepenuhnya memberikan layanan kepada anak didik, seperti misalnya belum mendapatkan cukup ruang untuk mengeksplorasi kemampuan anak dan pilihan-pilihan gaya belajar.
Pernyataan ini, diungkapkan pada Sosialisasi Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
“Kemendikbudristek akan memberikan bimbingan intensif mengenai kurikulum Prototipe kepada sekolah dan dinas pendidikan melalui unit di pusat dan di daerah. Dana para guru diberikan kesempatan untuk terlibat aktif dalam memberikan masukan kepada kita terkait penerapan kurikulum Prototipe selama dua tahun ke depan,” ungkap Zulfikri.
Zulfikri menjelaskan, penerapan kurikulum prototipe menjadi strategi percepatan pemulihan pendidikan dan memitigasi kehilangan pembelajaran (Learning loss) akibat Pandemi. Hal ini tercermin dalam karakteristik kurikulum prototipe, yaitu fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran sesuai kemampuan peserta didik (Teach at the right level).
“Selain itu, juga fokus pada materi esensial sehingga guru punya cukup waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar, seperti literasi dan numerasi,” ulasnya.
Lebih jauh Zulfikri menjelaskan, materi yang padat cenderung membuat guru menceramahi anak tentang materi yang ada, dari awal sampai akhir. “Kemudian mengejar target kompetensi, sehingga tidak sempat mengecek apakah anak sudah paham atau tidak,” bebernya.
Selanjutnya, kurikulum prototipe akan mendorong pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan keterampilan nonteknis (Soft skills) dan karakter profil pelajar Pancasila, yaitu, Keimanan, Ketakwaan dan Akhlak mulia, Gotong royong, Kebhinekaan global, Kemandirian, nalar kritis, dan Kreativitas.
“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama seperti selama ini dalam penyusunan berbagai bahan ajar. Termasuk dengan organisasi-organisasi pendidikan juga,” aku Zulfikar.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar Gufran Darma mengucap apresiasi atas kurikulum prototipe yang dinilai adaptif dan dapat mendorong peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) yang dapat mendorong peningkatan kapasitas SDM di Provinsi Sulbar.
“Yang paling penting bagi kami saat ini adalah sosialisasi sebanyak-banyaknya dalam rangka memberikan penguatan terhadap kurikulum ini sehingga diadopsi dengan cepat,” ujarnya.
Kesempatan sama, Anggota Komisi X DPR-RI Ratih Megasari Singkarru menyambut baik adanya opsi kurikulum prototipe yang dinilainya dapat mengurangi beban siswa dan guru karena materinya yang lebih sederhana dan fleksibel. Selain itu, kurikulum ini dinilai dapat menghadirkan guru-guru yang mengutamakan anak didiknya dalam proses pembelajaran.
“Saya sangat suka dengan kurikulum prototipe ini. Semoga kita bisa melahirkan guru-guru yang bisa memberikan pengajaran terbaik untuk anak-anak kita ke depannya, juga bisa mengatasi learning loss yang sedang kita hadapi akibat Pandemi ini,” harapnya.
Ratih mengingatkan agar Kemendikbudristek serius menyiapkan guru-guru yang akan menerapkan kurikulum prototipe. “Para guru yang terkendala akses informasi diharapkan dapat diberikan bimbingan agar lebih memahami dan menerapkan kurikulum prototipe dengan baik,” ucapnya.
Dengan penyederhanaan lanjutnya, para guru dituntut memiliki kreativitas untuk menjalankan kurikulum prototipe. “Saya yakin semuanya memiliki daya kreativitas. Yang penting paham dan percaya diri,” pesan Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sulbar di hadapan para guru.
Dalam Sosialisasi, diikuti perwakilan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Pengawas Sekolah berbagai jenjang di wilayah Provinsi Sulbar, Perwakilan asosiasi guru, Dewan Pendidikan, Dinas-dinas Pendidikan Kota, Kabupaten, dan Provinsi, serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulbar.
(Whd)