Majene.Transtv45.com|Bupati Majene Andi Achmad Syukri berharap kepada Tim Visitasi Dokter Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Hasanuddin (Unhas) dapat membantu Pemerintah Daerah (Pemda) Majene untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis di daerah ini.
Harapan ini, setelah Bupati Majene menyaksikan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene dengan Dekan Fakultas Kedokteran (FKD) Unhas Makassar.
Penandatanganan kerjasama itu, di laksanakan dalam Visitasi Fakultas Kedokteran Unhas tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dari Dokter Peserta PPDS, dihadiri Ketua DPRD Majene, Dekan FKD Unhas, Ketua Komisi III DPRD Majene, Kadis Kesehatan, mewakili Kabag Kerjasama, serta para Dokter Ahli, di Aula RSUD Majene, Selasa (11/01/2022).
Bupati Majene Andi Achmad Syukri sangat mendukung penuh upaya peningkatan derajat kesehatan bagi masyarakat Majene, salah satunya melalui pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dokter spesialis yang saat ini mengikuti pendidikan. “Kami memberikan tunjangan insentif, tempat tinggal, kendaraan operasional yang selayak mungkin bisa di gunakan,” ucapnya.
Ia berharap, kepada tenaga dokter spesialis dapat terpenuhi sebagai mana diatur dalam Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2020. “Dari segi sarana dan prasarana tentu kita berupaya melakukan penambahan fasilitas yang dibutuhkan, seperti alat-alat penunjang diagnostik yang sesuai serta ketersediaan obat dan alat bahan medis habis pakai. Dan diharapkan juga agar tim visitasi PPDS Unhas dapat membantu Pemda Majene untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis,” harap mantan Sekkab Majene itu.
Sementara, Dekan FK Unhas Prof. dr. Budu, P. Hd, Sp. M (K), M. Med, Ed mengatakan, telah ke empat kalinya ke Majene mendampingi dan mengawal kerjasama dengan pihak RSUD Majene. Namun kerjasama itu telah terjalin sejak 7 tahun lalu dalam hal pemenuhan tenaga spesialis, seperti penyakit dalam, anastesi, radiologi dan lainnya.
“Kerja sama ini, terjalin baik dan tidak lepas koordinasi dan komunikasi pihak RSUD Majene dengan pihak Fakultas Kedokteran Unhas. Dan kurang lebih 7 tahun menjalin kerjasama,” ujarnya.
Ia mengaku, untuk pemenuhan tenaga spesialis tentunya bisa diakomodir. “Tinggal spesialis mata yang perlu kami dorong, ini semua berkat usaha keras dari RSUD dan Pemda Majene, kami sangat menyambut baik kerjasama ini, semoga ke depan terjalin lebih baik lagi,” harapnya.
Ia menyampaikan informasi penting terkait kerjasama dengan pihak Unsulbar dalam hal membuka fakultas kedokteran di kampus. Untuk membuka FKD bukan hal mudah atau bermodalkan label Universitas saja, namun kelengkapan sarana dan prasarana lainnya. FKD 50 persen beraktifitas di Rumah Sakit, sehingga wacana membuka FKD di Unsulbar sangat logic dan layak untuk di tindak lanjuti,” bebernya.
dr. Budu menyarankan, agar mempercepat proses agar RSUD Majene dapat dipoles sedikit dengan jejak jejak pendidikan. “Pada proses pelaksanaan nantinya, tentu akan melibatkan dokter yang ada di RSUD Majene untuk menjadi dosen tidak tetap. Dari 12 Universitas yang kami bantu dalam pembentukan FKD, Unsulbar memiliki kekuatan besar,” pungkasnya.
(Whd)