DAIRI. TRANSTV45| Pantauan Transtv45, Seorang Siswi SMK Negeri 1 Sidikalang atas nama GS menjadi perhatian banyak kalangan atas adanya pemberitaan dari salah satu media online.
Bahkan telah dibaca oleh ribuan nitizen serta telah memicu berbagai macam tanggapan dari berbagai kalangan.
Didalam pemberitaan salah satu media online tersebut disebutkan bahwa GS dikeluarkan oleh pihak sekolah karena tidak sanggup membayar uang SPP ke pihak Sekolah. Tidak tanggung-tanggung, atas pemberitaan tersebut menyita perhatian Bupati Dairi sehingga pada hari Senin 24 Januari 2022 Bupati Dairi menyambangi sekolah terkait dan mempertanyakan kebenaran kronologis isi berita tersebut ke pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah SMK Negeri 1 Sidikalang Paulus Pandiangan Saing, S.Pd, M.Pd.
Paulus Pandiangan Saing sebagai Kepala sekolah SMKN 1 kepada Bupati Dairi diruang kerjanya menyampaikan bahwa pemberitaan tersebut sama sekali tidak benar.
Menurut Paulus pihak manajemen sekolah tidak pernah pernah memecat siswa/i hanya karena alasan tunggakan uang sekolah (SPP).
“Saya terkejut membaca pemberitaan tersebut karena sebelumnya merasa saya tidak pernah dikonfirmasi atas kebenaran kronologis apa yang terjadi yang membuat GS tidak masuk lagi sekolah hingga hari dimana saya baca berita salah satu media itu,” ungkap Paulus.
Setelah Bupati Dairi Eddy K.A Berutu meninggalkan area SMK Negeri 1 Sidikalang, pihak sekolah langsung mengadakan press conference untuk mengklarifikasi kebenaran ikhwal pemberitaan yang dianggap sepihak oleh pihak sekolah.
Hadir pada saat press conference, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Fatimah Boang Manalu serta turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3DA) Kabupaten Dairi, dokter Nitawati Sitohang, hadir juga orang tua dari siswi GS yaitu ibunya E Boru Manullang dan guru Wali Kelas Siswi terkait.
Dalam keterangannya dihadapan para wartawan, Paulus Pandiangan Saing membenarkan bahwa siswi atas nama GS tersebut benar sudah lebih kurang lima bulan tidak mengikuti proses pembelajaran baik daring maupun luring.
Namun terkait adanya rumor yang beredar kalau SMK Negeri 1 Sidikalang telah mencoret nama GS sebagai anak didik SMK Negeri 1 Sidikalang sama sekali tidak berdasar.
“Saya dan seluruh jajaran yang ada di sekolah ini selalu mendahulukan program Sekolah “Ramah Anak,” sebut Paulus.
Ditanya secara terpisah disaat akan meninggalkan ruangan press conference, Paulus Pandiangan Saing sangat ingin agar GS dapat kembali masuk sekolah seperti sediakala, terkait hal tunggakan SPP, nanti akan kami ambil kebijakan.
“Saya jaminannya, tak akan ada tekanan apapun terhadap siswa/i disekolah ini, G.S sangat layak untuk mendapatkan pendidikan seperti anak didik lainnya,” ujar Paulus.
Saat mengakhiri keterangannya kepada awak media ini, Paulus Pandiangan Saing berharap agar GS kembali aktif masuk sekolah.
“Kalau ada kesulitan ekonomi, mari kita bicarakan sehingga pihak sekolah dapat mencari solusi, dan terkhusus kepada rekan wartawan saya berharap agar dapat untuk memberikan pemberitaan yang akurat dan berimbang. Sehingga tidak terjadi opini yang kurang baik dari publik,” sebut Paulus mengakhiri.
(henry angkat)