MAMASA.TRANSTV45. COM| Sudah dua hari pasar malam di Mamasa, Sulawesi Barat, jadi tempat hiburan baru masyarakat.
Pasar malam ini berlangsung sejak Sabtu 22/1/2022 , di lapangan Kondo Sapata, Mamasa, Jalan Ahmad Yani.
Pasar malam ini di buka oleh himpunan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman) , Polewali Mandar. Namun memasuki malam ketiga, hiburan rakyat ini menui pro dan kontra,
Karena di nilai memicu kerumunan di tengah pandemi Covid-19. Selain memicu kerumunan kegiatan ini di anggap merusak alun alun kota.
Bupati Mamasa H. Ramlan Badawi menuturkan, kegiatan itu merupakan pelanggaran. Alasannya;karena lapangan itu sudah di tetap kan sebagai alun alun.
Pihak Mahasiswa menurut dia, suda meminta izin ke pihak kepolisian , Tribun di jadikan sebagai tempat pementasan seni dan budaya. Namun seiring dengan berjalannya kegiatan pementasan seni dan budaya, alun alun pun di jadikan sebagai tempat pasar malam, “itu merusak karena mobil masuk, trus tanah di pasang patok, “ungkap Ramlan saat di temui di posko satgas Covid- 19,
Jln pendidikan kelurahan Mamasa , Senin 24/1/2022
Karena Ramlan mengaku suda berkoordinasi pihak kepolisian agar pasar malam di bubarkan. Karena terancam di bubarkan, pedangang juga terancam alami kerugian, lantaran sebagaian besar pedagang menyetor sewa tempat ke pihak Mahasiswa sebagai panita. “Tempat ini kami sewa ke panitia, ada yang 500 ribu per lapak, bahkan ada yang sampai 5 juta”.ungkap Haikal salah seorang pedagang asal Makasar Sulawesi Selatan.
Di tambahkan nya sebagian besar para pedangang pasar malam suda membayar sewa lapak, “ada yang suda bayar 3 juta, ada juga yang suda lunas. Kalau di bubarkan kami pasti rugi karena modal belum kembali. “Tandasnya..
(Arjon)