Borong-TransTV45.com| Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai Timur (Matim) melalui Dinas ketahanan pangan dan Perikanan Memberikan bantuan 1 Ton beras untuk 34 KK di Kampung Ujung, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong. Pada jumat, (28/1/2022).
Bantuan itu diberikan merupakan bentuk kepedulian pemerintah bagi 142 jiwa (34 KK) yang terdampak banjir Kali Wae Bobo beberapa waktu lalu.
Pemberian bantuan berupa Beras tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas.
Pada kesempatan itu, Bupati Manggarai Timur mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca yang tidak kondusif khususnya pada musim hujan.
Sementara terkait langkah pencegahan daerah rawan banjir itu, ia mengatakan kampung ujung menjadi prioritas perhatian pemda Matim.
“Kita siap tangani. Hanya menunggu waktu dan anggaran”, ungkapnya
Ia menambahkan pemerintah melalu dinas PUPR Matim untuk mengeruk kali Wae Bobo sebagai langkah pertama penanganan daerah rawan banjir. Hal itu katanya untuk memindahkan kali Wae Bobo supaya aliran airnya lebih ke tengah.
“Materialnya ditumpukkan ke samping dan separuhnya akan dibuang keluar”, tandasnya
Tidak hanya, Bupati Agas juga meminta dinas PUPR untuk membuat proposal guna membangun tembok penahan atau beronjong mencegah banjir susulan dikemudian hari.
Hal serupa disampaikan Herman Kodi sekalu kepala Dinas Ketahanan pangan Matim, bahwa pihaknya turut prihatin dengan kondisi wilayah itu.
Herman menerangkan, dengan kondisi yang sangat rawan terjadinya banjir, sebaiknya masyarakat untuk berelokasi.
“Kalau bisa mereka harus relokasi. Pemukiman warga kampung ujung ini sangat dekat dengan kali dan tentu menjadi daerah rawan banjir”, ungkap Herman.
Terkait bantuan beras yang dibagikan oleh pihaknya itu, merupakan bentuk kepedulian pemda terhadap kluarga korban terdampak banjir.
“Kehadiran kami adalah bentuk kepedulian. Jangan melihat banyak dan sedikitnya beras yang dibagikan”, ungkap Herman sapaan akrab kadis KPP itu.
Sementara Camat Borong, Sistus Mbalur, menyampaikan ucapan terimakasih kepada bupati dan dinas ketahanan pangan yang sudah mengunjungi warganya itu.
“Bantuan beras kali ini mungkin untuk kesekian kalinya. Tepat satu hari setelah banjir sudah ada bantuan sembako juga dari pemda Matim”, ungkapnya
Dengan jumlah beras 1 ton yang diberikan oleh dinas ketahanan pangan Matim, Sistus menginstuksikan kepada ketua RT supaya pembagiannya dilakukan per-jiwa. Hal itu menurutnya demi keadilan dan pemerataan.
Harapannya masyarakat melihat kondisi wilayah tersebut sangat tidak layak untuk pemukiman, pihaknya meminta masyarakat untuk relokasi.
Menyambut kehadiran Bupati diwilayahnya itu, mewakili masyarakat, Budi Syukur selaku ketua RT setempat meminta Bupati Manggarai Timur menjadikan kampung ujung sebagai wilayah prioritas perhatian pemda Matim.
“Bapak sudah melihat sendiri kondisi di lapangan hari ini. Harapan kami bapak buka mata dan hati dengan kondisi wilayah kami ini” pungkasnya
Turut hadir dalam kegiatan itu, kadis Ketahanan pangan dan perikan Matim, Kadis Badan penanggulangan bencana daerah Matim, Camat Borong dan lurah Kota Ndora. *(Iren Antus/NTT/RED)