Jawilan Serang Banten – TransTv45.com|Majelis wakil cabang nahdlatul ulama (MWCNU) Kecamatan jawilan, gelar peringatan hari lahir (HARLAH) NU yang Ke – 96 sekaligus istighosah dan pelantikan pengurus baru MWCNU kecamatan jawilan masa khidmat 2021 – 2026 yang di lantik oleh, pengurus cabang Nahdlatul ulama (PCNU) kabupaten serang yang di gelar, di gedung aula serba guna PGRI Kecamatan jawilan di jalan raya provinsi CIRABIT (Cikande Rangkas Bitung) Km 10, tepatnya di gedung PGRI di dekat samping pojok kanan masjid Jami AL Muhajirin kampung simpang tiga harendong, RT/RW : 15/005, desa jawilan, Kecamatan jawilan, kabupaten serang, provinsi banten dan acara kegiatan tersebut di mulai pada pukul 14 : 15. Wib sampai dengan selesai.
Senin, 31/01/2022.
Turut hadir dalam acara kegiatan tersebut, ketua tanfidziah PCNU kabupaten serang KH. M. Robi UZT dan Mustasyar PCNU kabupaten serang H. Fahmi Hakim, MUSPIKA Kecamatan jawilan, Anggota DPR RI komisi Dua fraksi PPP Dapil 1. Lebak Banten Pandeglang H. IIP miftahul Khoiry, M. SI, Seluruh Para Kepada Desa Sekecamatan Jawilan Serta Para Alim Ulama dari masing – masing desa sekecamatan jawilan dan PMII Korps mahasiswa pergerakan asalamiyah kecamatan jawilan, badan otonom NU dari muslimat, Pagar nusa, GP Ansor, Fatayat, ISNU dan BANSER serta IPNU dan IPPNU.
Dalam kesempatannya Ketua Tanfidziah Ust Endun Musythori, S. Pd.I mengatakan, alhamdulilah hari ini kita bersama wakil cabang Nahdlatul ulama kecamatan jawilan, gelar hari lahir (Harlah) NU yang ke – 96 sekaligus kita istighosah dan pelantikan pengurus baru wakil cabang Nahdlatul ulama Kecamatan jawilan masa Khidmat 2021 -2022 dan dalam pelaksanaan kegiatan ini, sebelum di mulai kita membaca do’a bersama dan langsung di isi dengan istighosah serta sebelum lanjut ke acara inti, sebelumnya kita semua menyanyikan lagu Indonesia raya bersama dan alhamdulilah selama kegiatan berjalan, tidak ada kendala tapi alhamdulilah berjalan dengan baik dan lancar serta aman, “Terangnya kepada awak media saat di konfirmasi usai acara.
Lanjut Endun mengatakan, dan pada kesempatan ini kita sebagai, pengrus majelis wakil cabang nahdlatul ulama dan dengan itu kita, ada dua tugas besar yang pertama secara dini untuk menjaga, nilai – nilai kita manhaj ahlusunah wal jama’ah, sebagai metode berpikir untuk menjalankan, kegiatan keagamaan di tingkat – tingkat Masyarakat dan basisnya adalah, pondok pesantren majelis taklim dan madrasah – madrasah untuk membentengi, akidah ahlusunah waljama’ah yang tradisi – tradisi dan apa yang terjadi dalam menjaga tradisi – tradisi keagamaan yang sudah ada serta kita sekaligus mencari inovasi ke arah yang lebih baik tapi, mencegah beberapa aliran keagamaan yang bahaya dan membahayakan kesatuan secara akidah islam maupun yang lainnya, “Tuturnya.
Lebih lanjut Endun mengatakan, kemudian tugas yang kedua yaitu, secara motornya menjaga nilai – nilai kebangsaan dan keindonesiaan, dalam hal ini kita menjaga yang namanya pancasila dan undang – undang dasar tahun 1945 NKRI dan bhineka tunggal ika, “Ujarnya.
ENDUN melanjutkan paparnya dan mengatakan, kita tahu bahwa sekarang banyak, rangakaian gerakan intoleran dan itu yang sangat membahayakan, bagi keberagamaan kita dan akan terjadi disintegrasi antar sesama anak bangsa, maka untuk itulah wakil cabang Nahdlatul ulama, memperkokoh bersama para alim ulama dalam wadah jami’iyah Nahdlatul ulama, bagaimana kedepannnya dari program jangka panjang kabinet, pertama jangka pendek jangka menengah dan kedua jangka panjang, untuk jangka pendeknya, kami akan segera membentuk yang namanya pengurus – pengurus ranting, di setiap desa dan untuk Kecamatan jawilan di 9 desa, kemudian kalau bandung sudah terbentuk termasuk dengan rijalul ansor dan banser serta PMI dan lembaga – lembaga lainnya, di Kecamatan jawilan itu sudah terbentuk dan hanya beberapa pengurus ranting di setiap desa dan untuk bentuk – bentuknya seperti dari 9 desa, untuk itu kami akan susun program jangka pendeknya, untuk segera menyusun kepengurusan di tingkat tinggi disetiap desanya, “Jelasnya.
Endun Lebih melanjutkan paparnya dan mengatakan, kemudian untuk jangka menengahnya, kami akan melakukan kajian – kajian bahasa lemah, berkaitan dengan tadi itu dengan kegiatan – kegiatan keagamaan yang akan pengajian nanti setiap ada istinbath hukum, baru setelah itu kami akan meminta fatwa -fatwa dari para, alim ulama mengenai hukum – hukum Islam, “Ucapnya.
ENDUN juga Menambahkan dan mengungkapkan, Kemudian selanjutnya secara jangka panjang, kami ingin setiap ranting tersebut, membuat program – program kerja bagaimana caranya, MWCNU Kecamatan jawilan ini, bisa selalu untuk terus menerus Khidmat dari PRA kemerdekaan sampai pasca merdeka, bahkan sekarang mengisi kemerdekaan ini yang tak terasa sebentar lagi menuju satu abad dan itu tinggal 4 tahun lagi ke 100 tahun, jadi artinya NU (nahdlatul ulama) adalah organisasi kebangsaan di bidang keagamaan yang hadir dalam kemerdekaan sampai pasca kemerdekaan, sampai saat ini pula mengisi kemerdekaan yang artinya itu, kita berikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, bahwa ini adalah organisasi masyarakat yang di didirikan oleh para wali yang baik, seperti contohnya Syekh Nawawi Al bantani sebagai referensi kitab – kitab kuning yang alim ulama beliau adalah, salah satu pendiri dan gurunya yaitu Hadratussyekh Hasyim Asy’ari Khlolil bangkalan, kemudian hukumnya dari kitab klasik dan kitab kuning itu adalah bagian dari ahlusunah wal jama’ah, kita kembali ke khittah nahdlatul ulama, sebagai organisasi kemasyarakatan di bidang keagamaan artinya berada di posisi tengah, seperti bersikap adil dan bertindak serta berpikir, jadi tidak berpihak kepada salah satu partai politik atau yang lainnya, tapi kami datang lebih ke whattShapp yang ada di tengah – tengah Masyarakat, setiap kepentingan politik siapapun itu, artinya kami di sini adalah kembali lagi kepada khittah NU, jadi untuk berada di posisi Netral kepada siapapun Dan apapun itu, artinya kami bersipat independent, “Ungkapnya.
ENDUN Juga lebih menambahkan dan berharap serta mengatakan, semoga MWC NU (Majelis wakil cabang nahdlatul ulama) Kecamatan jawilan di NKRI, kedepannya semoga tetap selalu lebih eksis untuk kepentingan, masyarakat indonesia dan mengawal kemasyarakatan di bidang keagamaan dan kebangsaan serta semoga bisa bersikap preventif dalam menjaga sikap ke santri, agar pondok pesantren ini, bisa menjadi sebuah lembaga pendidikan yang benar – benar memberikan pendidikan yang bersamaan dengan moralitasnya untuk selalu menjaga nilai – nilai keagamaan yang ada di arus globalisasi saat ini, terutama distalisasi, jadi semoga pondok pesantren saat ini atau nanti paling di prioritaskan dan menjadi pran yang sangat terpenting, “Harapnya.
Acara kegiatan terpantau, lancar dan aman dengan mengedpankan protokol Kesehatan (prokes).
*(ALI. Imron)*