Untuk Memperoleh Data Akurat Mahasiswa KBPM Unkris Rela Berjalan kaki Menuju Dusun Terpencil

Berita181 Dilihat

Malaka NTT|Trans Tv45.com

Mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang yang melaksanakan Kegiatan Belajar dan Pengabdian Masyarakat di Desa Kakaniuk, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka terus bergerak untuk memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh universitas saat terjun di lapangan.

Salah satu kegiatan yakni survei ketahanan keluarga yang dilaksanakan di Dusun Nabo, salah satu wilayah yang sangat terpencil, Sabtu (12/2/22). Pasalnya untuk sampai ke sana, akses transportasi hanya bisa dengan kendaraan roda dua. Itupun di musim panas, jika sudah musim hujan begini kondisinya sangat parah sehingga hanya bisa dengan berjalan kaki.

Hal tersebut diungkapkan Ade Marliany Pada dan Marchalino M. dj. Lape.

“Kami berjalan kaki kira-kira 4 kilo jauhnya dari pusat desa dengan melewati jalanan berbukit. Tapi semua kami lewati demi tugas dan tanggung jawab kami sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan KBPM,” kata Ade Marliany yang diamini Marchalino.

Ditanya tentang item apa saja yang berkaitan dengan kegiatan survei ketahanan keluarga, keduanya mewakili rekan-rekannya mengemukakan kehadiran langsung di masyarakat untuk mengetahui secara pasti apa yang dialami berkaitan dengan penghasilan keluarga, masalah gizi dalam keluarga, penyakit yang dialami dan masalah sosial lainnya.

“Tanggapan dan respons masyarakat sangat positif dan kami diterima dengan sangat baik sehingga kami bisa memperoleh data yang akurat,” singkat Marchalino.

Kepala Desa Kakaniuk, Petronela Luruk ketika dikonfirmasi mengaku sangat terbantu dengan kehadiran para mahasiswa yang melaksanakan KBPM di wilayahnya.

“Kami sangat terbantu karena para mahasiswa melakukan update data termasuk data kependudukan, sensus dan optimalisasi bumdes sesuai misi yang dibawa dari universitas,” ujarnya.

Terkait dengan kegiatan di Dusun Nabo, Kepala Desa perempuan 2 periode ini mengaku sangat bangga karena mahasiswa bisa sampai di sana untuk melihat sendiri kondisi warga.

“Ini yang kita inginkan agar para mahasiswa bisa melihat dan merasakan sendiri apa yang terjadi di masyarakat dan bisa disinkronkan dengan ilmu yang diperoleh di bangku kuliahnya,” ungkap Petronela.

Sebagai informasi, Dusun Nabo memiliki 24 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 67 orang.

Robert

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *