Stok Minyak Goreng Melimpah

Berita274 Dilihat

 

Majene | Trans Tv45.Com

Setelah banyak keluhan dari masyarakat Indonesia mengenai harga minyak goreng yang meroket naik, Petugas kepolisian tidak tinggal diam untuk menelusuri penyebab kelangkaan kebutuhan pokok itu.

Seperti, dilakukan Petugas Polres Majene, melalui Satuan Intelkam pada Unit Ekonomi melakukan pantauan rutin di lapangan untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng di Pasaran.

“Ini sebagai tindak lanjut penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng,” sebut Kanit Ekonomi Aiptu Syarifuddin saat memantau stok minyak goreng di Pasar Sentral Majene, Jumat (25/02/2022).

Dalam pemantauan stok minyak goreng Aiptu Syarifuddin mengungkapkan, penerapan HET minyak goreng maksimal Rp14 ribu yang pernah diterapkan kebijakan satu harga di pasar sentral Majene. “Itu saat stok masih berlimpah,” akunya.

Dikatakan, saat mulai terjadi kelangkaan stok minyak goreng, produsen hanya mengandalkan pembelian dari toko ke toko sehingga saat ini HET untuk minyak goreng di Pasar Sentral Majene tidak lagi terealisasi.

“Harga minyak goreng saat ini masih beragam pada kemasan perliternya mulai dari Rp20 ribu, Rp22 ribu hingga Rp24 ribu tergantung minyak yang didapatkan dari pedagang lainnya.

Namun lanjutnya, masih terdapat keuntungan di Kabupaten Majene. ” Artinya, bila di daerah lain mungkin hanya bisa bergantung pada produk minyak perusahaan, seperti merek bimoli, kunci mas, sania dan sebagainya. Sedangkan di di Majene masih bisa memberdayakan produk minyak lokal, seperti minyak Mandar dan minyak curah sehingga bisa mengantisipasi kelangkaan,” tutur Aiptu Syarifuddin.

Lebih lanjut Syarifuddin menyebutkan, untuk menangani kelangkaan stok minyak goreng, telah melakukan koordinasi dengan Kasi Perdagangan Sulbar untuk rencana mendatangkan minyak goreng kemasan dengan harga Subsidi di wilayah Sulbar.

“Untuk Sulbar, di rencanakan stok minyak goreng di datangkan pada awal Maret dengan jumlah sekitar 9.780 ton dan yang akan di bagi ke sejumlah penjual (Toko) di Sulbar melalui Pengawasan Koperindag maupun instansi terkait,” akunya.

Ia juga mengimbau dan mengajak para produsen minyak goreng agar sebisa mungkin berkomitmen menjaga stabilitas harga. “Jangan ada yang menimbun minyak goreng agar tidak terjadi kelangkaan dan peningkatan harga pangan yang siginifikan,” imbuhnya.

( Wh )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *