Pulau Mules ” Bagaikan Putri Cantik Yang Sedang Tidur “

Breaking News865 Dilihat
Shinta Nur Baeti. (Foto : Isth)

Oleh : Shinta Nur Baeti

MANGGARAI| Pertama mendengar namanya mungkin terasa agak aneh, Pulau Mules, Pulau sakit perut? Hehehe. Bukan, bukan sakit perut. Mules ini berasal dari bahasa Manggarai “Molas” yang artinya cantik, jadi Pulau Mules berarti Pulau Cantik. Pulau ini terletak di sebelah selatan Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk dalam Kecamatan Satarmese Barat Kabupaten Manggarai. Sesuai namanya pulau ini memang sangat cantik, dan jika dilihat dari dermaga Dintor dermaga untuk menyebrang ke Pulau Mules bentuknya mirip putri yang sedang tidur telentang. Sehingga warga setempat menyebutnya sebagai Pulau Putri tidur.

Akses jalan menuju Pulau Mules bisa dibilang mudah. Dari terminal Mena Kota Ruteng Ibukota Kabupaten Manggarai kita bisa menggunakan otto kayu truk kayu yang dimodifikasi menjadi angkutan penumpang sampai di Dermaga Dintor. Otto kayu Ruteng Dintor dikenal dengan nama otto Talenta, otto Kasih Sayang dan otto Pemda, biasanya beroperasi sekitar pukul 09.00 sampai pukul 11.00 WITA dari terminal Mena Kota Ruteng. Sampai di dermaga Dintor, setelah perjalanan kurang lebih 4 sampai 5 jam dari Kota Ruteng, selanjutnya kita menyebrang menggunakan perahu. Di sini tantangan besar muncul, kita harus bersusah payah menaiki perahu kecil yang terus diguyur ombak. Baju harus basah kuyup sebelum akhirnya kita bisa naik ke perahu. Perjalanan dermaga Dintor Labuan Taur sekitar 30 menit.

Pulau ini terdiri dari tiga kampung, Labuan Taur, Peji dan Konggang. Pemandangan di ketiga kampung sangat berbeda. Labuan Taur memiliki pantai pasir putih yang halus dengan airnya yang jernih berwarna biru kehijauan, toscha, bahkan terkadang berwarna keunguan. Di kampung ini juga terdapat hutan, masih banyak monyet berkeliaran dan bukit batu karang tempat sapi dan kambing mencari makan.

Berbeda dengan pemandangan di Kampung Konggang, disana tak ada pasir putih halus, yang ada pasir putih kasar dengan batu karang di sepanjang pantainya. Ketika air surut, kita bisa melihat berbagai macam binatang laut seperti bintang ular, bulu babi, siput laut, ikan-ikan kecil, dan banyak lagi binatang laut yang saya tidak tahu namanya. Hehe…Sedangkan kampung Peji, saya tidak pernah mengunjunginya.

Di satu sisi Pulau Mules sekitar 30 menit dari Konggang yang dapat ditempuh dengan perahu terdapat mercusuar, kita bisa melihat indahnya pemandangan laut dari ketinggian.

Masyarakat Pulau Mules mayoritas muslim. konon katanya, nenek moyang mereka berasal dari Suku Ende, Bima dan Bugis. Berbeda dengan masyarakat Manggarai yang pada umumnya beragama Katholik. Bahasa yang digunakan juga berbeda dengan orang daratan. Masyarakat di Pulau Mules disebut dengan orang pulau, karena mereka menggunakan Bahasa Ende campur Manggarai. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *