TRTA ADB sebut Pakpak Bharat Layak jadi Lokasi Horticulture Development In Dryeland Areas Project

Breaking News289 Dilihat

Pakpak Bharat, Transtv45.com – Selesai melaksanakan verifikasi lapangan, tim Transaction Technical Assistance (TRTA) ADB,  menyebut wilayah Kabupaten Pakpak Bharat, tepatnya Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, layak untuk dijadikan sebagai salah satu lokasi proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In  Dryeland Areas Project-HDDAP), Kamis (07/04/2022) lalu.

Verifikasi lapangan yang dilakukan oleh TRTA ADB meliputi beberapa kriteria diantaranya permintaan pasar, Integrasi Hulu-Hilir, Lokasi Baru non APBN, luas lahan, status kepemilikan lahannya jelas dengan luasan 5 – 10 ha per desa untuk buah, sayur dan tanaman obat, dan 1 ha untuk florikultura, terintegrasi dengan ketersediaan infrastruktur dan prasarana pendukung sistem perbenihan, transportasi  dan lainnya.

Adanya komitmen dari Pemerintah Daerah lokasi baru yang berpotensi untuk memproduksi komoditas buah, sayur, tanaman obat dan florikultura.

Adapun tujuan dari Field Visit tersebut untuk  melaksanakan kegiatan verifikasi lapangan yang telah dilakukan oleh Tim Enumerator (PT. AETS) untuk survey baseline, infrastruktur dan sumber daya air untuk melaksanakan kegiatan verifikasi lapangan terkait hasil Draft Analisa TRTA.

Team menyiapkan hasil verifikasi lapangan guna mendukung pelaksanaan Pre Fact Finding Mission ADB, 11 – 26 April 2022. Proyek pengembangan holtikultura ini nantinya diharapkan bisa secara otomatis meningkatkan Indeks Pertanian seiring juga meningkatkan  perekonomian masyarakat serta meningkatkan daya saing wilayah tersebut.

Andreas Adi Ahas, salah satu TRTA ADB mengatakan secara garis besar, bahwa verifikasi ini sangat penting dilaksanakan karena proyek ini dirancang mengandalkan partisipasi masyarakat mulai dari perencanaan, penentuan komoditas sehingga kami menilai partisipasi masyarakat begitu antusias, demikian halnya Pemkab Pakpak Bharat, pemerintah desa hingga Pemprov juga sangat besar, sehingga Kuta Dame sangat layak dan hasilnya akan dilaporkan langsung kepimpinan.

“Penentuan lokasi pengembangan holtikultura oleh pihak kementrian sangat beralasan karena lokasi dan kesiapan lahan termasuk kesiapan pemerintah juga sangat siap dan pada tanggal 19- 22 nanti, pimpinan kami dari Manila, Italia juga akan datang ke lokasi ini untuk melihat,” ujar Andreas.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Pemprovsu,  Bahruddin Siregar, mengapresiasi  Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor, sebab proyek pengembangan holtikultura ini tidak bisa didapatkan oleh semua Kabupaten/Kota bahkan Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu kabupaten yang  mendapatkan kesempatan pertama.

Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor mengatakan, selain dari program Food Estate, program pengembangan holtikultura di Kuta Dame ini merupakan salah satu upaya Pemkab Pakpak Bharat untuk mensejahterakan masyarakat dari sektor pertanian.

“Ini memang bukan kerja satu, dua atau tiga bulan. Ide ini bermula saat saya pulang dari Amerika karena Pakpak Bharat bagian dari Pemprovsu, saya bertemu dengan Gubernur dan pak Siregar, kami diskusi bidang pertanian jadi inilah hasilnya saat ini,”kata Bupati Franc.

Bupati berharapa agar masyarakat Pakpak Bharat mendukung visi misi Kabupaten Pakpak Bharat karena semua berujung kepada kesejahteraan masyarakat.

Beliau juga mengajak masyarakat agar rajin, semangat, bekerja keras serta membangun sifat kegotongroyongan (mersiurupen) karena Kabupaten Pakpak Bharat ini tanahnya subur sehingga daerah ini adalah daerah surga bagi pertanian.

Bupati juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Sumatera Utara, Kementerian Pertanian serta semua pihak yang terkait karena sudah memperhatikan Kabupaten Pakpak Bharat serta bisa semakin maju karena Kabupaten Pakpak Bharat masih dalam peringkat ketiga soal PDRB sehingga perlu dilakukan peningkatan yang luar biasa.

Hendrik Angkat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *