Masyarakat Dan Tokoh Adat Sesalkan Kebijakan Penyisiran Tambang Gunung Botak Oleh Danpos ipda Dede Rifai, SH dan Jajaran Polsek Waiyapo Tanpa Pemberitahuan

Breaking News305 Dilihat

Pulau Buru,-Transtv45.com || Masyarakat dan tokoh-tokoh Adat Soar Pito Soar Pa sangat kecewa dan kesal terkait kebijakan Danpos ipda Dede Rifai, SH dan jajaran polsek waiyapo yang melakukan penyisiran di tambang gunung botak (GB) tanpa adanya pemberitahuan. 21/04/2022

Terkait perihal diatas begini pernyataan salah satu masyarakat Adat yang namanya tidak mau dikorankan, ” bukannya Kami tidak mau dilakukannya penyisiran/penertiban tapi setidaknya sebelum penyisiran dilakukan harus ada pemberitahuan ke kami masyarakat, supaya kami tidak usah repot-repot mengeluarkan anggaran untuk aktifitas pertambangan (kerja)”.

Masyarakat tersebut menambahkan, “kan kasihan kami sudah mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk proses pekerjaan diatas tiba-tiba anggota (Polisi) di pimpin oleh ipda Dede Rifai, SH datang dan main bakar-bakar tenda para penambang, kasihan tenda, alat-alat kerja, balok serta papan itu diperoleh dengan cara dibayar (dibeli)”.

Diwaktu yang bersmaan salah satu pimpinan tokoh adat yang namanya tidak mau disebut, menerangkan kepada media ini”Terkait dengan berjalannya aktivitas pertambangan di GB, kami tokoh-tokoh adat Soar Pito Soar Pa sudah menyurati

Bapak Gubernur Maluku agar memberi ruang kepada masyarakat untuk bekerja secara kearifan lokal dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, mengingat dampak dari Pandemi Covid-19 yang dengan ganasnya melumpuhkan perekonomian masyarakat”.

Beliau juga menambahkan kami sebagai tokoh adat sangat kecewa dengan kebijakan yang secara tidak sadar merugikan kepentingan masyarakat/publik.

S.B (Biro Kab.Buru)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *