LABUAN BAJO-TRANSTV45.COM| Seorang penumpang dari Surabaya yang menaiki kapal Niki Sae yang diketahui bernama Haris mengaku anggota polisi yang bertugas di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat melompat dari atas kapal hingga pingsan dan mengalami luka-luka dibagian kaki karena terpeleset, Kamis (12/5/2022) pukul 04.00 dini hari.
Saat itu kapal sudah sandar di pelabuhan Multipurpose Labuan Bajo.
Detik-detik setelah korban melompat dari atas kapal terekam dalam video amatir yang di rekam oleh salah seorang penumpang kapal feri tersebut. Tampak kepanikan sejumlah orang di dek kapal.
Korban diketahui bernama Haris, mengaku dirinya seorang Polisi warga asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat itu dia berada di Kapal NIKI SAE dari Surabaya menuju Pelabuhan Multipurpose Labuan Bajo, NTT.
Menurut informasi, korban pertama kali turun dari kapal feri NIKI SAE melalui tangga yang sudah disediakan oleh Anak Buah Kapal (ABK). Setelah korban turun dari atas kapal. tak disangka si korban kemudian kembali masuk ke dalam kapal karena barangnya masih ketinggalan di dalam kapal feri tersebut.
Disaat korban keluar usai mengambil barangnya itu, sontak ia kaget karena tangga yang disediakan sudah dinaikan kembali oleh Anak Buah Kapal (ABK).
Tak butuh waktu lama korban pun dengan nekat ia lompat dari atas kapal tersebut hingga jatuh pingsan dan mengalami luka-luka di bagian kaki.
Atas insiden itu kepada media ini, Kapten Kapal feri NIKI SAE Raimond Sidangoli menyampaikan, “Sebelumnya kami sudah memberitahukan kepada seluruh penumpang untuk berhati-hati saat turun dari kapal dan jangan lupa perhatikan barang bawaan anda sebelum turun, ” ujarnya di dalam kapal feri Niki Sae itu.
Lebih lanjut Raimond Sidangoli menjelaskan, ” saat saya mengetahui bahwa ada salah seorang penumpang yang lompat dari atas kapal, saat itu juga saya turun dari kapal, ” pungkasnya.
Sebelumnya, menurut informasi dari salah seorang penumpang bahwa kalau si korban lompat dari atas kapal hingga mengalami pingsan kurang lebih 3 jam dan tidak ada pertolongan dari crew kapal atau Anak Buah Kapal (ABK).
Menanggapi informasi itu, Raimond Sidangoli selaku kapten Kapal membantah kalau informasi itu tidaklah benar.
” Silahkan konfirmasi ke pihak Pelindo, seandainya dia posisi saya, saya sebagai Nahkoda kapal saya pasti bertanggung jawab. Kalau pun dia (korban) pingsan sampai 3 jam, kami tidak bisa melakukan pertolongan, itu tidak mungkin. karena tadi begitu saya dengar bahwa ada penumpang yang lompat dari atas kapal, Saya suruh crew kapal untuk turunin tangga dan saya orang pertama yang turun dan kasi air putih untuk korban,” bebernya.
Kebetulan masih ada orang kantor cabang kita di Labuan Bajo “Tolong ambil mobil dan saya bilang kepada si korban, kami dari pihak perusahaan kantor cabang Labuan Bajo, kami pasti siap fasilitasi anda,” tutur Raimond.
Hal senada disampaikan “Tova” yang merupakn crew kapal dimana ia dijadikan saksi atas insiden itu.
” Apa yang disampaikan kapten Raimond Sidangoli itu benar adanya pak,” ujar Tova.
Untuk diketahui, dalam insiden tersebut terlihat tidak adanya kesatuan pelaksanaan pengamanan pelabuhan (KP3) di Lokasi tersebut.
Hingga berita ini turunkan Kepala Syahbandar Pelabuhan Multipurpose Labuan Bajo telah dikonfirmasi melalui via WhatsApp, tapi belum ada jawaban. *(Red)