Sidikalang | Transtv45.com – Pihak Satreskrim Polres Dairi sudah memeriksa sedikitnya 5 orang saksi atas peristiwa meninggalnya pekerja tambang, M Purba (30) Tahun saat mengoperasikan alat berat eskavator di Lokasi Tambang Galian C, Desa Kaban Julu Lae Parira pada Rabu (11/05/2022) lalu. Pemeriksaan juga dilakukan kepada pihak pemilik perusahaan tempat bekerja.
Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Rismanto Purba, Sabtu (14/5/2022) menyampaikan sejak awal mendapatkan informasi tentang adanya korban meninggal di lokasi TKP, pihaknya langsung turun ke lokasi melakukan pengecekan serta penyelidikan awal atas kecelakaan kerja yang terjadi lokasi galian tambang tersebut.
“Kita sudah melakukan prosedur berupa laporan polisi A, dalam artian kita memastikan apakah kejadian tersebut ada unsur kelalaian sehingga menyebabkan orang meninggal,” terangnya.
Rismanto juga menyebutkan pihaknya akan serius dalam mengungkap perkara tersebut, karena menurutnya nyawa seseorang begitu berharga.
“Karena nyawa seseorang begitu berharga, maka kita akan memastikan apakah ada peristiwa pidana, dan ini akan kita seriusi untuk mengungkap sekaligus kedepannya agar hal – hal seperti ini tidak terjadi lagi,” tegasnya.
Sebelumnya, sebagaimana yang sudah diberitakan seorang pekerja galian C di Desa Kaban Julu, Kecamatan Lae Parira meninggal usai tertimpa batu berukuran besar. Korban adalah M Purba (30), yang sehari-harinya bekerja sebagai pengemudi eskavator di lokasi galian C Desa kaban Julu Lae Parira.
korban kala itu sedang mengoperasikan alat berat ekskavator untuk memindahkan material tanah ke dalam truk. Namun pada saat mengoperasikan alat berat, tiba – tiba batu dari atas tebing longsor dan menimpa korban. Akibatnya, korban mengalami luka parah di bagian kepala. Disebutkan bahwa, kondisi kepala korban penyet tertimpa batu. Jasad korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang, dan langsung dibawa ke Kota Medan untuk disemayamkan.
HendriAngkat
