Program Sholat Subuh Keliling(Subling) CE- Tanpa Anggaran APBD, Tiba-tiba Distop Pj Bupati ?

Breaking News252 Dilihat

 

Batanghari – Transtv45.com
Program shalat subuh keliling ( Subling) Pemkab Sarolangun yang merupakan program unggulan semasa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Cek Endra (CE) dan Hillalatil Badri (CE-Hilal) sudah berjalan sukses selama lima tahun.

Kabar terkini, program bidang keagamaan yang mengajak pejabat, ASN Pemkab Sarolangun dan masyarakat Sarolangun shalat berjamaah di masjid itu diduga distop oleh Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun Henrizal, padahal dalam beberapa kesempatan, Pj Bupati Henrizal menyebut akan melanjutkan program unggulan CE-Hilal.

Sebagaimana diketahui, program keagamaan yang tanpa menggunakan anggaran APBD Sarolangun ini telah berjalan secara istiqomah dan konsisten, hingga Subling yang ke 373 di Masjid As-Sulthon Sarolangun, Kamis 19 Mei 2022, sebagaimana terlihat undangan Subling pada foto berita ini. Dengan distopnya program ini, berarti Subling ke 373 adalah Subling terakhir.

Dengan distopnya program Subling, Mantan Bupati Sarolangun Cek Endra mengungkapkan kesedihannya kepada wartawan media ini, Ia mengatakan ini adalah informasi yang menyedihkan.

“Informasi yang menyedihkan subling distop,” kata Cek Endra sedih.

Terkait hal ini, Fuadi, Kabag Kesra Setda Sarolangun membantah bahwa Subling distop Pj Bupati Henrizal, Ia menjelaskan bahwa Pj Bupati hanya merobah harinya saja, diganti menjadi subuh Jumat atau subuh sujud sajadah dan ditambah dengan kegiatan safari Jum”at.

“TIDAK benar Pak Pj Bupati menyetop kegiatan Subling, Beliau hanya merobah harinya saja, menjadi subuh Jumat atau subuh sujud sajadah. Dan ditambah dengan kegiatan safari Jum”at,,” terang Fuadi kepada wartawan media ini.

Fuadi menyebut, kegiatan Subuh berjamaah yang dikenal dengan Subling, diganti dengan kegiatan subuh Jumat atau subuh sujud sajadah ditambah dengan kegiatan safari Jum”at tersebut Insyaa Allah dimulai pada bulan Juni nanti, menurutnya, sebagai bawahan harus dan wajib mendukung apa yang menjadi kehijakan atasan.

“Setiap pemimpin kita punya kebijakan dan cara masing-masing dalam kepemimpinannya. Selaku bawahannya harus dan wajib kita dukung apa yang menjadi kebijakannya,’ tutup Kabag Fuadi. (*)

M.rian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *