Mamuju, Transtv45.com |Kembali Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), di guncang gempat dengan berkekuatan Magnitudo 5.8, 08-Jun-22 12:32:36 WIB, Lok:2.74 LS,118.54 BT (43 km BaratDaya Mamuju-Sul-Bar), Kedalaman 10 Km.
Guncangan gempa tersebut dirasakan sebagain besar masyarakat di wilayah Mamuju, kejadian itu terjadi sekira pukul 13.34 Wita.
Berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa berkekuatan Magnitudo 5.8, 08-Jun-22 12:32:36 WIB, Lok:2.74 LS,118.54 BT (43 km Barat Daya Mamuju-Sul-Bar, Kedalaman 10 Km.
Salah satu warga yang panik lari keluar dari rumah makan, Rusmiani, mengaku shock dan takut sehingga lari keluar dari ruangan.
Hingga informasi ini diturunkan warga masih terlihat panik dan mencari titik aman dengan menuju pintu gerbang Mamuju.
Sekedar informasi bahwa saat ini lampu merah Simbuang mengalami macet total akibat warga panik dan mencari tempat yang tinggi.
Getaran akibat guncangan gempa bumi ini dirasakan di sejumlah wilayah dengan skala intensitas yang berbeda-beda. Bahkan terasa hingga Samarinda, Kalimantan Timur dengan skala III.
“Dirasakan pada wilayah Mamuju, Pinrang, Palopo, Palu, Samarinda, Sidrap, Pangkep, Makassar dan Masamba,” tulis akun BMKG di twitter.
Dari video yang beredar luas di media sosial, warga di Mamuju terlihat panik dan berhamburan keluar rumah. Mereka mencari tempat terbuka untuk menghindari reruntuhan.
“Gempanya sangat terasa. Ini anak-anak langsung ambil tas lalu lari keluar,” ujar Rosmiani, yang melakukan siaran langsung saat gempa terjadi.
Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris yang dikonfirmasi mengaku belum tahu apakah ada warganya yang jadi korban dari gempa tersebut. Ia sudah meminta agar kepala BPBD berkoordinasi dengan camat dan lurah untuk mendata warga.
Ia juga meminta agar masyarakat di Mamuju dan sekitarnya agar tetap tenang. Jika gempa susulan terjadi, diiambau untuk mencari tempat terbuka seperti lapangan.
“Sampai saat ini belum ada laporan korban atau dampak kerusakan karena gempa bumi barusan. Saya sudah minta BPBD supaya koordinasi dengan camat dan lurah,” ujarnya.
Pantauan di media sosial, warga melaporkan dengan video dan foto memperlihatkan sejumlah bangunan rusak dan ambruk.(Whd)