Bengkayang Kalbar, TransTV45.Com|| Polres Bengkayang Polda Kalbar melalui Satuan Samapta berhasil mencegah rencana aksi tawuran sejumlah Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bengkayang.
Kapolres Bengkayang, AKBP. Dr. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M.,MH melalu Kasat Samapta, Iptu. Slamet Widodo, SH. mengatakn bahwa saat ini sejumlah pelajar tersebut diamankan di Polres Bengkayang, Kamis (15/9/22).
“Pencegahan tawuran ini kita lakukan setelah mendapatkan informasi bahwa akan ada rencana tawuran yang dilakukan sejumlah siswa SMA dan SMK di Kabupaten Bengkayang,” katanya.
Informasi tawuran tersebut diperoleh Sekira pukul 13.00 WIB, dan kemudian Polisi melakukan patroli dengan menelusuri tempat yang diduga menjadi titik kumpul para pelajar tersebut, seperti di Taman Kota Bengkayang, depan Alfamart Rangkang, dan sekitar Sekayok.
“Satu hari sebelumnya, para Pelajar ini sudah melakukan tawuran di sekitar jembatan gantung jalan Selenco karena awalnya antar pelajar ini saling ejek dan hari ini mereka semua kita amankan,” tambah Iptu Slamet.
Iptu Selamet menambahkan, Pelajar yang diamankan sebanyak dua belas orang, dari beberapa sekolah yang ada di Kota Bengkayang, yakni SMA Asisi, SMA Borneo, SMKN 1 Bengkayang dan SMKN 2 Bengkayang dan SMA Shaloom.
“Saat ini mereka sudah Kita amankan, dan atas petunjuk Kapolres Bengkayang, Pelajar yang terlibat tawuran diminta untuk membuat surat pernyataan dengan melibatkan orang tua siswa dan juga kepala Sekolah,” jelas Iptu Slamet.
Selain Pelajar yang akan melakukan tawuran, Polisi juga mengamankan Sejumlah kendaraan Roda dua yang digunakan dan sejumlah barang bukti yang diduga untuk tawuran yakni berupa dua buah gear kendaraan bermotor dan satu kunci pas.
Iptu Slamet Widodo, berharap tawuran siswa tersebut tidak lagi terjadi di Kota Bengkayang dan meminta kepada Pelajar untuk giat belajar karena Bangsa ini memerlukan generasi penerus.
Iptu Slamet Widodo juga meminta kepada pihak sekolah untuk melakukan pembinaan maksimal kepada Pelajarnya sehingga dapat bertindak positif dalam menjalankan pendidikan dan orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya.
“Mereka ini adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan menggantikan kita sebagai pemimpin. Jadi apabila mereka tidak kita jaga dengan baik maka generasi muda kita akan hancur dimasa depan”, tutupnya||Reforter Suparman.