GUNUNGKIDUL, TRANSTV45.COM|| Baru Beberapa Minggu Selesai Di Bangun Proyek jaringan irigasi Di Padukuhan Tanjung 1 Kalurahan Bleberan Kapanewon Playen Kini kondisi bangunan Sudah mengalami Retak Dan Pecah pecah.
Di Duga Penggunaan Matreal Yang Tidak Spesifikasi Menyebabkan Bangunan Tersebut Sudah Mengalami Kerusakan.
Proyek Irigasi tersebut diajukan oleh kelompok tani pada tahun 2018 ,dan di tahun 2022 terealisasi untuk pembangunan jaringan irigasi permukaam yang dikerjakan oleh CV .Prisma Sejahtera senilai Rp.785.000.000,00 juta
Proyek irigasi tersebut juga menuai polemik di kalangan warga masyarakat dari mulai dampak dari proyek yang melibatkan alat berat dalam pengerjaanya berdampak hancurnya akses jalan masuk ke kampung
Menurut Salah satu warga yang Di Wawancarai Media Menyebutkan’ Bahwa Jalan Menuju Rumahnya Menjadi Licin Karena Urug Yang Di Pakai Tidak Bagus Bercampur Tanah Sehingga Kalo Kena Air Hujan Menjadi Licin Dan Membahayakan Bagi Pengguna Sepeda Motor’ ungkapnya.
selain Dampak Pembangunan Tersebut’ kami sebagai petani justru susah karena air yang seharusnya pembuangan lancar jadi tidak lancar karena jalur pembuangan air dari sawah ke irigasi selokan kurang lancar bahkan tidak sedikit yang terdampak.
Pihaknya juga menambahkan saat ini bangunan yang masih baru sudah terlihat hancur apalagi dibagian pondasi ,mulai dari retak,pecah,dan juga terjadi ambles di salah satu bangunan yang dipergunakan untuk pompa air
Sementara Dukuh Setempat Saat Di konfirmasi menyampaikan perihal kabar tersebut tentang bangunan yang sudah rusak atau tidak sesuai spesifikasi tidak tau menau ,pihaknya mengatakan bahwa ia hanya menjadi pihak ketiga
“saya tidak tau tentang bangunan irigasi tersebut yang katanya tidak sesuai, untuk lebih jelasnya langsung ke pihak yang bersangkutan yakni pemborong atau dari Pengerjaan Umum ( PU ) karena beliau lebih tau dengan dibagunnya irigasi tersebut “ucap Wakidi
Pihaknya menambahkan saya akan secepatnya mengkroscek kelokasi jika tidak sesuai dengan spesifikasi ,pihaknya akan melaporkan ke pemborong karena masih ada masa pemeliharaan sekitar enam bulan
Sampai berita ini diterbitkan pihak kami belum bisa mengkonfirmasi baik dari pelaksana pekerjaan atau pihak pengawas pengerjaan
Penulis: Riyatno