PALU, TRANSTV45.COM|| Masyarakat di Kelurahan Poboya meminta kepada Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura dan Walikota Palu, Hadianto Rasyid agar menemui mereka terkait penyelesaian konflik dengan PT. Citra Palu Minerals (CPM) selaku pihak perusahaan tambang.
Selain itu, seluruh tokoh-tokoh di Kelurahan Poboya juga meminta, untuk tidak membenturkan warga dalam menyelesaikan konflik dengan pihak perusahaan tambang emas PT. CPM dengan melibatkan pihak keamanan polisi, apalagi dengan cara-cara yang tidak manusiawi.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Adat Kelurahan Poboya, Hairul didampingi Herman Pandejori selaku Ketua LPM dan Sofyiar selaku Tokoh Masyarakat setempat, pada media ini dalam gelaran Konferensi Pers, Minggu (30/10/2022) sore.
Sangat disayangkan aparat kepolisian melakukan cara-cara intimidasi kepada warga kelurahan Poboya, dengan menggunakan senjata serta gas air mata dalam menyelesaikan solusi antara warga dengan pihak PT. CPM, kesal Hairul.
Dirinya pun membantah informasi yang beredar bahwa, konflik yang terjadi beberapa hari lalu antara masyarakat dan polisi, itu terjadi dilokasi PT.CPM.
Saya membaca di media masa soal pernyataan Kapolres Palu yang menyebut konflik terjadi antara warga dan pihak keamanan kepolisian dilokasi tambang. Saya katakan itu tidak benar, itu sangat tidak benar sekali, ujar Hairil.
Kejadian itu terjadi bukan dilokasi perusahaan, tetapi dilokasi permukiman warga atau pusat kelurahan Poboya,“ tegasnya lagi.
Bahkan warga menganggap, pihak PT. CPM sendiri mengadu domba antara mereka (warga Poboya) dan aparat Kepolisian. Sehingga, warga pun berharap kepada Gubernur dan Walikota Palu, untuk bersama-sama turun dan meninjau lokasi perusahaan tambang emas PT. CPM.
Jangan cuman bicara didepan meja, kalau perlu, turun dan tinjau langsung agar permasalahan ini ada titik temunya. Itu yang kami inginkan ajak mereka.||
Penulis: Nofli Kumula