Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Dr Kamsol ; Persediaan KCP Kampar Masih Aman.

Nasional309 Dilihat

Bangkinang Kota, TransTV45.com ||Rapar Koodinasi dalam rangka pengendalian inflasi di Indonesia bersama Kementrian Dalam Nengeri (kemendagri), merupakan rapat rutinitas dalam percepatan inflasi daerah.

Rapat yang diikuti secara Vidio Telecoference oleh Pj Bupati Kampar Dr Kamsol,MM bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) lainnya tersebut diikuti beliau di ruang rapat lantai II Kantor Bupati Kampar, senin (19/12/2022).

Usai mengikuti rapat yang dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Jendral Polisi (Purn) Tito Karnavian tersebut, Kamsol menegaskan bahwa allhamdulillah persediaan di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kampar per 19 Desember 2022 masih aman.

Hal ini terlihat dari data bahwa, persedian Komoditi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Kampar berkisar 662 ribu Kg, minyak goreng 49 ribu liter serta gula pasir 3 ribu Kg.

Sementara untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kampar sendiri tahun 2021 sebesar (73,02) dan tahun 2022 sebesar (73,84) dengan Peringkat IPM tahun 2021 peringkat 5 dan tahun 2022 peringkat 5.

Dimana hal ini lebih tinggi dari IPM Provinsi Riau tahun 2022 sebesar (73,52) (kategori tinggi), dan lebih tinggi dari IPM Indonesia (72,91) peringkat 7 dari 34 provinsi dan peringkat 2 dari 10 provinsi di Sumatra.”terang Kamsol”.

lebih lanjut, Kamsol juga menjelaskan bahwa Kota Pekanbaru menjadi pedoman bagi kabupaten kampar dalam inflasi daerah, hal ini melihat bahwa tidak jauh beda harga pangan yang ada di Kota Pekanbaru.  Dimana tiga Kabupaten/Kota di riau yangenjadi sample adalah Kota Pekanbaru, Kota Dumau dan Kabupaten Indra Giri Hilir.

Dimana dari 3 kabupatrn/kota IHK di Provinsi Riau, menurutnya semua mengalami inflasi yoy yaitu, Kota  Pekanbaru sebesar 6,13 persen, Kota Dumai sebesar 5,40 persen dan Kota Tembilahan sebesar 4,14 persen.

Kamsol juga menyampaikan, bahwa inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 15,15 %, diikuti kelompok penyediaan makanan/restoran 8,17 %, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,30 %.

Selanjutnya kelompok perlengkapan pemeliharaan rutin RT 6,99, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,26 %, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 3,35 %, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar 2,79 %, kelompok pakaian 2,58 %, serta kelompok kesehatan sebesar 2,39 %.

Sedangkan beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi month to month pada November 2022 antara lain, rokok kretek filter, daging ayam ras, ayam hidup, minyak goreng, emas perhiasan, kontrak rumah, serta beras.

Sementara itu Memdagri Tito Karnavian menegaskan, bahwa beliu meyakini pemerintah akan mampu mengendalikan inflasi hingga di bawah angka 3%, jika seluruh kepala daerah dapat bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) maupun Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP).

“Saya ingin Bupati, Wali kota, Gubernur betul-betul mau bekerja sama dengan tim TPID di daerah dan TPIP. Tanyakan di daerah kita apa yang harganya naik yang menyebabkan inflasi.”terang Tito. **Adilkoto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *