Tetap Mengais Rezeki Meski Mempunyai Pekerjaan Tetap

Breaking News324 Dilihat

 

Ponorogo 06/01/2023,Ditemui di rumahnya , salah satu ketua webinar dan pendiri divisi investigasi hukum (tim senyap), di desa winong, dukuh winong 02 , RT 007 /Rw004 kecamatan jetis kabupaten Ponorogo, saat giat rutin.

Bang DK (34th) , selalu menyempatkan beraktivitas diluar jam giat maupun jam kerja aktifnya di dunia control sosial, yang sudah malang melintang dengan jam terbangnya, masih sempat bekerja sampingan dengan penuh semangat

Dikediamannya,beliau yang sudah tak asing lagi di dunia media, ternyata kesibukan nya di luar jam giat, tetap kembali ke masyarakat, seperti semboyan nya ” Dari rakyat, untuk rakyat, kembali ke rakyat “.

” Iya saya akui saya memang sudah biasa terkait hal ini kok, bukan munafik saya bukan sok suci apalagi sok bersih dan inilah kerjaan saya setiap hari diluar jam kerja “, ujarnya ketika diwawancarai rekan media ketika bertemu di warung kopi

Dengan alasan, tidak mau mengotori pekerjaan nya dengan menerima suap, iming-iming uang, bahkan menutupi kesalahan, memback up kebusukan dan membentengi oknum yang sering kali menyalah gunakan arti 86_an, hanya karena uang dan goyah karena rupiah, beliau berpegang teguh mempertahankan semua ini selama ini

” Saya sering kali mengingatkan rekan lain, baik dari institusi, lembaga, pemerintahan, dan lainnya, mesti kadang saya dicaci, maki, hujat dan bahkan dipandang sebelah mata, ya inilah saya dengan keadaan saya yang apa adanya, tanpa dipungkiri demi tidak mencoreng pekerjaan saya dengan aksi tersebut, yang mungkin jadi budaya dan kebiasaan buruk”, ungkap dan ujarnya sembari menasehati kami rekan media di warung kopi

Mencari rongsok, ngojek, bahkan pekerjaan sampingan apa pun beliau lakukan agar tidak mengotori, apalagi mencoreng aktivitas rutinitas nya membantu rakyat, apalagi tumbang karena uang dan goyah karena rupiah, itulah alasan pokoknya kepada kami dan menjelaskan detail kepada rekan yang banyak belajar dari beliau, bahkan dengan kokoh beliau berkata, “biarkan mas orang menilai, toh itu hanya penilaian manusia yg iri, syirik, dengki, karena tak mampu seperti kita berproses”.

” Saya bukan orang baik, bahkan tak pernah berkata diri saya baik, jauh dari kata baik dan sempurna pun tidak, saya banyak kekurangan nya, jadi apa salahnya kita berbenah dan memperbaiki diri, karena hijrah tak perlu kata nanti, apalagi taubat nasuha dalam segala hal agar lebih istiqomah menata diri, mengalahkan hawa nafsu, hasrat, dll”, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *