Konon Desa Peninjauan Banyak Menyimpan Ragam Sejarah Mulai Dari Kerajaan Dan Makam Terpanjang 

Berita1298 Dilihat

Batang Hari-TransTV45.com|| Menurut sejarah dahulu kalah dizaman kerajaan Sultan Tahah Jambi, di Desa Peninjauan Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batangahari Jambi, Dahulu dihuni oleh salah satu kerajaan yang bernama Raja Lima yang saat itu beliau cukup banyak dikaruniai anak perempuan yang begitu cantik dan menawan yang disebut dengan putri raja dikalau itu, Raja Lima juga termasuk dari golongan raja Sultan Tahah Jambi.

Sa’at dikomfirmasi salah satu toko Adat M.Kailani pada Selasa (25/04/2023) dikediaman nya menuturkan, “konon, banyak para raja yang dari luar wilayah pada berdatangan untuk meninjau dan berkunjung ke desa peninjauan tersebut guna untuk melihat Putri Raja yang katanya pada saat itu cukup cantik dan menawan, namun perjuangan para raja yang dari luar wilayah tersebut hanya sia-sia, karena tidak satu pun putri raja yang terlihat pada disaat itu, lantaran terlindung oleh tabir sungai, yang mana dizaman itu konon, banyak orang-orang sakti mandraguna, hingga kini sungai yang dimaksud sebagai tempat pelindung para putri raja tersebut, masih terlihat utuh dan sempurna, dengan berjalannya waktu dan perputaran zaman tabir sungai tersebut diberi nama, Sungai Tabir, yang terletak disebrang desa peninjauan atau disebelah barat, “tutur nya.

Lanjut nya, “Di desa peninjauan dahulu juga terdapat makam putri raja, yang bernama Salaro Pinang Masak dan makam Bujang Malapangi, posisi makam tersebut terletak di Muaro Sungai Tabir, yang saling bersebrangan, konon batu nisan makam tersebut mengikuti aliran air sungai tabir, jika aliran air sungai tabir mulai turun batu nisan pun ikut turun, jika aliran air sungai tabir mulai naik, batu nisan pun ikut naik, “Ungkap nya.

Tambah nya, “Di desa peninjauan juga terdapat makam terpanjang dengan berukuran 12 meter, diketahui makam tersebut adalah makam tertua peninggalan para leluhur sejak lama bisa disebut orang yang pertama kali mendirikan suatu perkampungan atau desa di wilayah tersebut, konon menurut sejarah ada seorang kyai yang bernama kyai H.Abdullah dan kyai H.Sobran, diketahui kedua kyai ini berasal dari desa Tanjung Samilidu Kabupaten Tebo.

“Menurut sejarah ia berasal dari keturunan orang Arab yang mempunyai postur tubuh yang sangat besar dan panjang hingga mencapai 12 meter, ia menganut agama Islam sekaligus penyebaran agama islam diwilayah tersebut, hingga kini makam tersebut masih utuh dan masih diabadikan, tradisi masyarakat setempat setiap lebaran kedua Idul Fitri berbondong-bondong untuk pergi berziarah serta do’a bersama dimakam tersebut, menurut sejarah yang berkembang dimasyarakat, makam tersebut dianggap makam keramat sejak tahun 1301. Mashi hingga kini, umur makam tersebut sudah mencapai 722 tahun atau disebut sama dengan 7 abad lebih, “Jelas nya.

“Konon, menurut sejarah desa Peninjauan disebut kampung peninjau atau disebut dengan kata Tinjau, beberapa tahun kemudian juga diberi nama Desa Palembang Mudo yang terletak disebelah timur sungai geger, kemudian berpindah Kelokasi sekarang hingga ditetapkan menjadi Desa Peninjauan, sejak lembaga pemerintahan mulai terbentuk, “Tutup nya.

Dahulu dizaman penjajahan klonel Belanda juga terdapat satu pucuk senjata jenis meriam yang dijadikan masyarakat setempat untuk peralatan mengusir musuh yang datang dari luar wilayah, diketahui senjata jenis meriam tersebut juga salah satu senjata peninggalan raja Sultan Tahah Jambi, sejak tahun 1970, namun pada tahun 1990 senjata tersebut menghilang entah kemana bagaikan misteri, masyarakat setempat pun sudah berupayah mencari keberadaannya diwaktu itu, namun tidak satu pun yang menemukan keberadaan nya.

Rian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *