Bangkinang Kampar, TransTV45.com ||Bertempat di salah satu cafe di kota Bangkinang, Abdul Malik Dt. Rajo Dubalai bersama beberapa orang awak media yang terdiri dari, Apriyaldi, Ikhsan Arif Suzaki, Sanusi, Benni Ihsan, Adliman Koto, Indra Nazarudin, bersepekat membentuk Forum Diskusi Kampar Bangkit (FDKB) Pada hari Rabu Tanggal 03/05/2023.
Forum diskusi ini berawal dari kegelisahan awak media terkait banyaknya isu dan persoalan tentang Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Kampar, kinerja pemerintah Kabupaten Kampar serta belum adanya revitalisasi dan pemberdayaan masyarakat adat di Kabupaten Kampar.
Dalam diskusi informal yang menandai terbentuknya FDKB ini terkuak isyu adanya anggota DPRD Kampar yang menganggap Pokir itu sebagai “jatah bagi-bagi proyek” dengan mengatas namakan aspirasi dari masyarakat. Padahal proyek tersebut bisa jadi keinginan anggota DPRD dan bukan hasil Musrenbagdes yang menjadi kebutuhan masyarakat. Hal ini terindikasi dari hampir seluruh Pokir DPRD itu berupa proyek Penunjukan Langsung (PL) dengan besaran anggaran di bawah Rp. 200 juta.
Kemudian, terkait kinerja dan program pemerintah Kabupaten Kampar diduga hanya sebatas copy paste dari tahun ke tahun tanpa adanya inovasi serta perubahan yang signifikan serta adanya berbagai proyek mangkrak.
Selanjutnya revitalisasi dan pemberdayaan masyarakat adat. Slogan “tigo tungku sajoangan, tali nan papilin tigo” hanya sebatas slogan semata. Masyarakat adat yang berserikat dan berkumpul dalam wadah organisasi adat hanya sebatas show uniform dan seremonial saja serta belum mampu merevitalisasi adat istiadat dan budaya sebagaimana mestinya. Organisasi adat seolah hanya dijadikan sebagai “payung saat hujan tiba”.
“Untuk menyikapi itu semua, kita perlu mengagendakan diskusi secara rutin dengan menghadirkan para pembicara yang berkompeten. Diskusi itu bertujuan untuk melakukan social control terhadap kinerja pemerintah,” ungkap Abdul Malik Dt. Ghajo Dubalai.
“Hasil diskusi tersebut, berupa kritik dan saran perlu kita sampaikan kepada pemerintah dan masyarakat melalui media massa tempat kita masing-masing bertugas sebagai jurnalis,” lanjut Dt. Ghajo Dubalai.
Sebelum diskusi dan pembentukan FKDB berakhir, para inisiator yang terdiri dari beberapa orang awak media bersama Abdul Malik Dt. Rajo Dubalai bersepakat pada Rabu, 10 Mei mendatang, akan menaja diskusi terbuka membahas polemik Pokir DPRD Kab. Kampar. Pembicara yang akan dihadirkan adalah perwakilan anggota DPRD Kab. Kampar beserta perwakilan pelaku usaha.
Dan, minggu-minggu berikutnya, FKDB akan menaja diskusi-diskusi terbuka dengan berbagai topik yang relevan bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.Tim