Gunungsitoli-TransTV45.com ||Dua pemberitaan media Online terkait kronologi kematian Hela’aro Halawa (54) pada tanggal 17 Juni 2023 disalah satu sungai Nda sekitar wilayah Desa Mohili Berua, Kecamatan Botomuzoi, Kabupaten Nias membuat Opini Publik serta memecahkan keluarga besar almarhum juga tidak menghargai Proses Hukum yang sedang diajukan pihak saudara korban.
Menepis pemberitaan yang miring tersebut Joni Halawa adik kandung almarhum Hela’aro Halawa beranggapan pemberitaan itu membangun Opini besar didalam kelurga kami untuk berbagai cara menghalangi upaya dugaan kejanggalan penuh teka-teki atas kematian saudara kami itu.
Joni adik (korban) menyampaikan kepada media ini di Polres Nias, Kamis (22/06/2023) sambil tertawa. Saya melihat Berita tersebut aneh kenapa? “Setelah saya amati isinya jelas menambah Polemik baru dan Opini Publik, sengaja membuat kami bersaudara di bentrokkan, seakan-akan saya sendiri terlalu memaksakan kehendak untuk mengambil tindakan Otopsi jenazah Abang kami Hela’aro Halawa karena diduga ada kejanggalan dan teka-teki dalam naas yang memimpa almarhum,” Ucapnya kesal.
“Saya amati Berita itu anak dari korban tidak setujui jenazah almarhum di Otopsi saya memaksa, padahal itu sudah kesempatan kami bersaudara karena dari awal kejadian mulai dari evakuasi mayat korban dari sungai tanpa dilibatkan pihak berwajib dan tim medis sudah ada kejanggalan aneh dalam pemikiran kelurga”.
“Dalam berita media itu apakah benar seperti yang disampaikan An. Irfan Lukey Halawa (14 tahun) anak ke-4 (korban) didampingi adiknya Nomor 5 An. Okter Randi Halawa (12 tahun) mengatakan saya yang memaksakan untuk Otopsi Jenazah almarhum? padahal mereka menerima kematian orangtua mereka murni tenggelam sendiri di sungai tidak menduga ada unsur aneh-aneh kejanggalan karena mereka pada saat itu ikut bersama korban dan 7 orang lainnya hanya saja terpisah dari almarhum sudah jauh jarak mereka yang hendak bermaksud menembak ikan di sungai (Fasulu). Saya menduga ada oknum yang sedang berperan membuat sesuaktu polemik baru dan bertujuan menghalangi proses yang sedang kami ajukan serta memecah pemikiran kami adik korban,” Tegas Joni.
Lanjut Joni, wartawan tersebut Dimanfaatkan oleh oknum tersebut, seharusnya juga media itu profesional bukan sama anak seumuran itu dia bertanya, ada apa? “Kan ada keluarga (korban) yang lebih tua atau sama saya sendiri lansung ditanya bisa menjelaskan.! Dalam pemberitaan media itu juga foto An. Irfan Lukey Halawa (14 tahun) anak Nomo 4 dan anak Nomor 5 An. Okter Randi Halawa (12 tahun) dimuat tanpa diblur membuat anak seumuran itu terganggu Psikologis mental karena dijadikan sebagai Narasumber Berita.” Joni geram.
“Wartawan itu sepengetahuan saya, seya sebagai adik kandung korban, tidak ada sampai dikediaman almarhum atau langsung mewawancarai kedua anak Hela’aro Halawa jika pun memang sudah datang tidak mungkin tidak saya dampingin, karna yang bertanggung jawab kepada anak-anak itu adala kami beberapa saudara kandung nya, dan saya pun kurang mengerti, mungkin saja hanya melalui telpon Seluler melalui hp orang lain, tetapi dimana mereka mengambil foto kedua anak itu? “Berarti ada oknum yang disana memfasilitasi hal itu kepada media tersebut dan Berita itu hanya satu tanggapan Narasumber anak dibawah umur tanpa ada yang lebih dipercaya hanya sepihak. Juga wartawan itu mengakui sendiri dalam Beritanya belum konfirmasi pihak Polsek Hiliduho dan Polres Nias sebagai yang berwenang dalam hal ini,” Kata Joni.
Ditempat yang sama, Adik Kandung Hela’aro Halawa An. Fanolo Halawa, yang barusan tiba dari Kota Sibolga mengatakan saya sangat menyayangkan Berita wartawan itu kenapa? “Upaya kami adik-adik almarhum didukung pihak Polsek Hiliduho dan Polres Nias buktinya didampingi saat evakuasi Jenazah almarhum dari rumah duka untuk dititip diruang Jenazah RSUD Dr. Thomsen Nias di Kota Gunungsitoli menunggu Dokter Ahli Forensik datang dari Medan, untuk melakukan Otopsi mayat lansung serah terima pihak Kepolisian dengan pihak rumah sakit mari kita hargai proses Hukum,” Ucap Fanolo.
“Upaya kami adik almarhum maminta untuk Otopsi mayat bukan ada yang kami curigai hanya saja menepis ketidak keselarasan pemikiran dalam kelurga dan isu yang Negatif dari warga sekitar agar almarhum tenang ditempat istirahat terakhirnya. Apapun hasil Otopsi Jenazah nanti oleh pihak Dokter Forensik itu lah dia kita terima dengan ikhlas”.
“Untuk memastikan kebenaran Berita itu nanti saya tanya kepada dua anak almarhum, apa benar seperti itu yang mereka sampaikan kepada wartawan tersebut agar jangan simpang siur isu yang tidak sedap terkait tindakan kami adik almarhum melakukan Otopsi mayat. Saya menduga ada Skenario oknum dalam hal ini menjadi pertanyaan baru bagi kami adik-adik korban ada apa dengan kematian Abang kami sebenarnya? “Dan apa kepentingan orang itu? “otomatis kita makin beranggapan aneh lho,” Akhir ucapnya Fanolo.
Di tambahkan Fonolo ,dengan kesalnya saya melihat pemberitaan sebelumnya semua berimbang tapi oknum wartawan yang satu ini dalam beritanya seolah membuat gaduh di keluarga kami dan juga kepada pihak yang berwajib sementara kami keluarga almarhum sudah mempercayakan penuh kepada yang berwajib dalam hal ini Pihak Polres Nias karena Negara kita ini adalah Negara Hukum tandasnya mengakhiri dengan nada kesal.
Menurut penglihatan media ini benar dua Berita itu telah disebar luas digrup WhatsApp dan Jejaring Facebook dengan Judul berbeda Dan dua Website.
1. https://www.metronewstv.co/2023/06/anak-kandung-helaaro-halawa-tegaskan.html
2. https://www.lensasibertv.com/2023/06/kabupaten-nias-beberapa-hari-lalu.html
SG