Kendari-TransTV45.com||Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara diminta serius dan harus berani tangani kasus korupsi pengadaan kapal pesiar yang diduga dilakukan oleh orang nomor satu di Sultra Gubernur H. Ali Mazi.
Pasalnya pengadaan tersebut diduga menghabiskan anggaran Rp 9,9 Milyar melalui proses tender di biro lelang tahun anggaran 2020 lalu.
Irwan Sangia salah satu tokoh Aktivis Pergerakan Mahasiswa (APM) mengatakan, pengadaan kapal pesiar dengan nama Azimut 43 Atlantis buatan Italia yang digunakan oleh gubernur Sultra itu dari tahun 2020 sampai sekarang dibeli dengan harga sangat mahal dan fantastis.
“Sudah sewajarnya aparat penegak hukum dalam artian Polda Sultra harus responsif dan berani dalam melakukan penyelidikan secara intens dan pemeriksaan terhadap siapa saja yang terlibat dalam pengadaan barang tersebut,” ujar Irwan Sangia saat ditemui di salah satu warkop yang ada di Kota Kendari.
Lanjut Irwan, pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi langkah kepolisian dalam mengutus dugaan korupsi pengadaan kapal pesiar gubernur Sultra dengan anggaran Rp 9,9 Milyar tersebut.
“Polda Sultra harus berani dan mempercepat proses pengungkapan dugaan korupsi kapal pesiar Gubernur Ali Mazi sebelum isu ini diduga terhenti tanpa ada titik kelanjutannya sebab kami sebagai mahasiswa dan masyarakat sangat berharap penuh dan menanti perkembangan dari kasus ini,” bebernya.
Kata Irwan, sebagai pemuda dan mahasiswa dengan ini menyampaikan secara tegas dan kelembagaan, pihaknya akan melakukan pengawalan dengan gerakan demonstrasi terkait dugaan kasus korupsi yang melibatkan orang nomor satu di Sultra itu.
“Sampai ada pengungkapan dari pihak kepolisian insyaallah secepatnya kami akan bangun gerakan demonstrasi, karena setiap warga negara berhak menyampaikan ekspresi atau pendapat dimuka umum dan taat hukum,” pungkas Irwan Sangia.
Dan ketika pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara tidak mampu mengungkap dugaan korupsi kapal pesiar tersebut maka kami sendiri yang akan mengajak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) datang di Sulawesi Tenggara guna melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Sultra H.Ali Mazi atas Dugaa korupsi pengadaan kapal pesiar yang di beli dengan harga yang sangat mahal dan Fantastis itu”. Tutup Irwan Sangia.
Tim red