Namrole-TransTV45.com||Bupati Buru Selatan, Hj Safitri Malik Soulisa, S.IP.,M.Si; menyebutkan mari bergandengan tangan untuk mendukung program penanganan stunting di Buru Selatan.
Bupati minta dana desa digunakan cegah stunting jadi tidak ada lagi alasan bagi desa, tidak mempunyai anggaran untuk melaksanakan percepatan penurunan stunting.
Sejumlah anggaran tersebut dapat digunakan untuk pemberian makanan tambahan (PMT), pembangunan jamban layak dan air bersih, pendayagunaan posyandu, pembelian Alat kelengkapan lainnya nanti bisa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.
Respon itu disampaikan saat Bupati Safitri dan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Gerson E Selsily yang juga Wakil Bupati Bursel
saat melakukan kunjungan kerja ke (Desa Waesili) kecamatan waesama, kabupaten Buru Selatan, Maluku. Selasa (2/8/2023) Hari ini.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Dan tim percepatan penurunan stunting, bertatap muka dan dialog dengan orang tua anak, bayi Dan balita serta ibu hamil bersama keluarga dan Kepala Desa.
Dalam kunjungan itu, Bupati bersama Wakil bupati Buru Selatan di dampingi Forkopimda, Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Sosial dan beberapa pimpinan OPD Bursel.
Sulitnya medan dengan menggunakan mobil dan menaiki rakit Bupati mencapai ( Desa waesili ) tersebut, membuat Bupati Dan para rombongan, harus bercibaku melawan derasnya arus sungai, untuk sampai ke lokasi tujuan.
Sementara itu Wakil Bupati Buru Selatan Gerson Elieser Selsily selaku Ketua Tim TPPS meminta dengan tegas kepada Penjabat Kepala Desa Waesili Kecamatan Waesama M. Taha Takimpo agar angka Stunting di desa tersebut harus turun.
Ketegasan dari Wakil Bupati Buru Selatan Gerson Elieser Selsily dalam arahannya selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Buru Selatan bertempat di Balai Desa Waesili.
Dikatakan Wakil Bupati, Stunting ini penyakit kurang gizi, yang betul-betul kronis yang diawali pada anak-anak. “Untuk Desa Waesili untuk tahun 2023 ini termasuk Desa yang menjadi Lokus Stunting.” Jelasnya.
“Saya baru dapat data yang disampaikan oleh bapak penjabat desa, di desa Waesili ada kurang lebih ada 15 anak yang diduga stunting.” Ungkap Selsily.
Sehingga lanjut Selsily hal ini akan menjadi persoalan bersama dan perhatian bersama. “Ibu-ibu muda harus menjadi perhatian petugas kesehatan harus memperhatikan dengan pemberian pil vitamin seperti penambahan dara, karena berhubungan dengan anemia.” Ujar Selsily.
Selsily mengtakan untuk desa Waesili, tahun depan 2024, kita berharap (stunting) sudah harus turun, angka stunting sudah harus turun.
Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bursel bahwa pihaknya membuka Grup SMS bagi masyarakat untuk melaporkan terkait perkembangan stunting di Buru Selatan.
Wider Nurlatu