Diduga Pembangunan Jalan Usaha Tani Talang Tebat Diborongkan Oleh Oknum Pemdes Desa Kembang Seri

Daerah367 Dilihat

Batang Hari-TransTV45.com|| Pembangunan Jalan Usaha Tani Talang Tebat yang berlokasi di RT 11 Desa Kembang Seri dengan Volume panjang kurang lebih 900 meter sumber dana DD tahun anggaran 2023, Jumlah dana 401.662.000 rupiah, Diduga diborongkan oleh oknum Pemdes Desa Kembang Seri, Beberapa pekerja pembangunan Jalan Usaha Tani Talang Tebat mengeluh dan kecewa karena diborongkan dengan system pengupahan secara permeter, Juga termasuk salah satu jam kerja yang tidak memenuhi standar Padat Karya Tunai yang ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, Masuk kerja pukul 7.30 wib dan jam pulang kerja pukul 18.00 wib, Selasa (22/08/2023.

Padat Karya Tunai (PKT) merupakan program pemerintah pusat dan pemerintah daerah berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya yang miskin dan marginal, bersifat produktif yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya, Tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk menambah pendapatan, Mengurangi pengangguran kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pengaturan desa bertujuan antara lain untuk memajukan perekonomian masyarakat desa, mengatasi kesenjangan pembangunan, Serta memperkuat masyarakat desa sebagai subyek pembangunan.

Salah seorang pekerja warga Desa Kembang Seri menuturkan kepada awak media ini melalui Via Watssap mengatakan. “Kami sangat mengeluh dan kecewa dengan cara kerja begini bang, Kok kami dipekerjakan dengan cara tidak sesuai dengan system kerja secara (PKT) diborongkan secara permeter, Hasil pendapat pengupahan yang kami peroleh setiap hari hanya nominal 60.000/70.000 perhari, Termasuk jam kerja kami tidak sesuai standar jam kerja padat karya tunai yang ditetapkan oleh pemerintah, Masuk kerja pukul 7.30 wib sementara pulang kerja pukul 18.00 wib.

Tambahnya, “Pengawas lapangan juga bilang ketika tem pemeriksaan datang bilang saja kerja harian”. Tutur nya.

Sa’at dikomfirmasi Kepala Desa setempat melalui Via watssap mengatakan, “Jangan didengar nian bang laporan masyarakat itu, biasolah bang dalam beras itu pasti ada attahnya, Ma’lumlah yang melapor itu diluar pekerja kami, Termasuk yang bukan Pendukung saya”. Ucapnya.

 

Rian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *