Deli Serdang-TransTV45.com||Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan bersama Wakil Bupati, HM Ali Yusuf Siregar, melakukan panen raya di lahan pertanian seluas 612 hektare di Dusun 10, Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Jumat (6/10/2023).
Dalam sambutannya, Bupati memberikan apresiasi kepada para petani karena berkat tangan dingin merekalah Kabupaten Deli Serdang mendapat predikat sebagai kabupaten penopang kebutuhan pangan nasional.
“Satu bulan lalu, saya ke Jakarta diundang Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menerima penghargaan yang diserahkan Wakil Presiden (Wapres). Saya hadir bersama 10 bupati lainnya dari seluruh Indonesia, dari 400-an kabupaten yang ada. Dari Sumatera Utara, hanya Deli Serdang yang diundang. Saya menerima penghargaan karena Deli Serdang dianggap, diakui sebagai kabupaten yang pembangunan pertaniannya terbaik di Indonesia,” tutur Bupati.
Bupati menceritakan, saat itu dalam laporannya Menteri Pertanian (Mentan) kepada Wapres, ke-11 bupati yang akan menerima penghargaan didampingi masing-masing gubernur, dianggap sebagai wakil petani, dan telah bekerja lebih dari tanggungjawabnya.
Mentan menyampaikan, produksi pertanian di seluruh di Indonesia, khususnya pertanian pangan menurun, sementara kebutuhan pangan terus mengalami kenaikan. Kepada Wapres dan juga Presiden, Mentan melaporkan berkat kerja keras 11 wilayah di Indonesia, kebutuhan pangan di Indonesia yang sebelumnya dipenuhi banyak kabupaten/kota, telah mampu ditanggulangi oleh 11 kabupaten dan Deli Serdang menjadi salah satunya.
“Terima kasih kepada para petani, para penyuluh pertanian dan semua pihak. Karena keberhasilan ini dianggap sebagai salah satu yang luar biasa,” ucap Bupati.
Di kesempatan itu pula, Bupati menjabarkan tentang pesan penting yang selalu disampaikan Presiden, Ir H Joko Widodo di setiap kesempatan. Pesan pentingnya adalah semua pihak harus memberi perhatian, karena waktu menunjukkan seluruh bangsa di dunia mulai khawatir bisa makan atau tidak atau bahkan mempertanyakan ada tidak yang bisa dimakan. Semua barang pabrik tidak bisa memberikan energi untuk dimakan.
Dalam dua bulan ke depan, Oktober dan November, sebut Bupati, adalah bulan yang krisis karena ada fenomena alam yang disebut El Nino (badai). Atas dasar itu pula, diminta kepada Deli Serdang dan 10 kabupaten lainnya untuk meningkatkan produksi pangannya. Bila ratusan kabupaten/kota lain di Indonesia berkurang produksinya, maka 11 kabupaten yang menerima penghargaan dari Kementan tersebutlah yang akan memenuhinya. Dan Deli Serdang termasuk di antaranya.
“Saya merasa penting menyampaikan, sekarang Presiden dalam berbagai kesempatan menyampaikan, persoalan paling pokok bagi dunia, bukan industri, bukan digitalisasi, bukan teknologi informatika. Tapi persoalan paling pokok adalah masalah pangan. Terima kasih kepada para petani karena terus berkomitmen mengupayakan Deli Serdang menjadi daerah penyumbang pangan yang bisa diandalkan bagi seluruh Indonesia. Kita berharap para petani di Deli Serdang, khususnya di desa ini dapat diberikan bantuan dan dukungan, sehinggga proses penyediaan pangan bukan hanya bagi masyarakat Deli Serdang, Sumatera Utara, tapi bahkan masyarakat Indonesia dan dunia bisa dipenuhi oleh petani di desa ini. Kita pernah menjadi daerah yang berswasembada, mari terus kita pertahankan,” terang Bupati.
Pada 20 tahun lalu atau 10 tahun lalu, jelas Bupati, banyak orang yang bicara tentang Industri Researching. Industri dibutuhkan di mana-mana, pembangunan pabrik, dan lainnya. Bahkan, lima tahun lalu, banyak orang berbicara tentang teknologi digital, teknik informasi, internet dan lainnya. Tapi sudah berubah, persoalan paling pokok saat ini adalah masalah pangan. Dengan demikian, maka Desa Wonosari akan menjadi sangat penting, tidak hanya bagi Deli Serdang, tidak hanya bagi Sumatera Utara, tapi juga bagi Indonesia dan dunia.
“Di sini ada 600-an hektare, saya berharap ini bisa dipertahankan kondisinya. Saya paham, godaan-godaan mengubah lahan pertanian menjadi lahan lain itu ada. Tapi percayalah, kebutuhan yang paling pokok itu adalah kebutuhan pangan. Dan itu tidak disediakan oleh kota-kota besar, tapi wilayah-wilayah seperti kita. Tentu saja, kalau pertanian dan pangan menjadi sedemikian penting, maka berbagai bantuan dan perbaikan bagi kesejahteraan bagi para pelaku pertanian juga akan mengikutinya,” harap Bupati.
Menjawab pertanyaan wartawan seusai acara soal lahan pertanian yang sudah beralih fungsi menjadi industri, Bupati mengakui hal itu memang terjadi. Namun letaknya di daerah yang berbatasan dengan kota-kota besar.
“Secara jujur, saya harus mengakui bagi masyarakat Deli Serdang upaya untuk mepertahankan lahan pertanian itu terus dilakukan, sehingga kami masih bisa tetap mempertahankan luasan lahan yang cukup. Seperti ketahui, Deli Serdang sudah lama menjadi daerah swasembada pangan, bahkan sekarang tidak hanya sekadar berswasembada, tapi bahkan menjadi penyumbang pangan bagi masyarakat di luar kabupaten dan provinsi,” jawab Bupati.
Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Wonosari, Suparman mengemukakan selama kepemimpinannya, baik Bupati maupun Wakil Bupati, HM Ali Yusuf Siregar selalu memperhatikan kondisi masyarakat di Desa Wonosari.
“Perhatian Bupati dan Wakil tidak terlupakan. Meski sudah di akhir masa jabatan, tapi masih tetap memberi perhatian.Pembangunan sangat luar biasa. Dari Dana Desa Rp2 miliar setiap tahun, banyak yang dilakukan, di dalamnya di sektor pertanian, infrastruktur dan lainnya. Pertanian ini mencapai 600 hektare lebih, dan lebih luas lagi di bagian hilir. Di infrastruktur, sudah dianggarkan Pemkab Deli Serdang sebesar Rp1,4 miliar tinggal pelaksanaan untuk pengaspalan jalan. Jadi, sabar saja. Karena sudah dianggarkan untuk perbaikan jalan di Desa Wonosari,” papar kades.
Turut hadir pada panen raya tersebut, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Deli Serdang, Hj Yunita Ashari Tambunan; Wakil Ketua TP PKK, Ny Hj Sri Pepeni Ali Yusuf Siregar; Sekretaris Daerah, H Timur Tumanggor SSos MAP; Ketua Dharma Wanita Persatuan, Ny Hj Boya Timur Tumanggor; para staf ahli, asisten, pimpinan organisasi perangkat daerah; Camat Tanjung Morawa, Rio Laka Dewa SSTP bersama unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika); dan lainnya.
Dani Sltg