Namrole-TransTV45.com || Kabupaten Buru Selatan dapat dikatakan sebagai daerah yang sangat menjanjikan untuk pengembangan industri dan perekonomian bagi daerah provinsi Maluku maupun nasional.
Penutupan kegiatan pelatihan industri, pemberdayaan industri dan peran masyarakat, dengan kegiatan pelatihan Diservikasi Minyak Kayu Putih dan Diservikasi Ubi Talas/Keladi oleh Bupati Safitri Malik Soulisa, Sabtu, (14/10/2023).
“Atas nama pemerintah daerah kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak Deli Gunarsa selaku narasumber pada pelatihan ini,” ucap Bupati Buru Selatan Safitri Malik Soulisa mengawali sambutannya sekaligus menutup kegiatan pelatihan tersebut.
Safitri Malik menyampaikan, lanjut berharap agar pelatihan ini dapat menambah wawasan, ketrampilan dan pengetahuan serta meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia pelaku industri usaha kecil dan menengah.
“Sehingga mampu berinovasi dalam bersaing untuk menghasilkan, memperkenalkan dan memasarkan produk-produk industri berbasis lokal,” pinta Safitri.
Lanjut Bupati, pelatihan pembinaan pelaku usaha industri kecil dan menengah bagi pelaku industri kecil rumah tangga, merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dikatakan Safitri Malik, Kabupaten Buru Selatan dapat dikatakan sebagai daerah yang sangat menjanjikan untuk pengembangan industri dan perekonomian bagi daerah provinsi Maluku maupun nasional.
“Karena daerah ini memiliki luas wilayah dan jumlah potensi produk unggulan yang cukup menjanjikan bagi pengembangan industri,” jelas Safitri Malik.
Dikatakan, produk unggulan yang diprioritaskan untuk dikembangkan di kabupaten Buru Selatan seperti, industri minyak kayu putih, minyak atsiri, minyak VCO dan berbagai produk olahan berbahan baku kelapa.
“Industri bahan makanan minuman berbasis potensi kedaerahan (lokal) dan industri kreatif lainnya merupakan jenis industri yang dapat dikembangkan,” ujar Bupati.
Lanjut Safitri, berdasarkan data IKM tahun 2023 yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan ada kurang lebih 429 IKM yang tersebar di Kabupaten Buru Selatan.
“Sebagian besar industri ini berskala industri kecil menengah. Yang masih mengalami berbagai kendala,” ujarnya.
Jelasnya, Lemahnya daya saing produk IKM dikarenakan mutuh yang memadai , desain belum berorientasi pasar, bahan baku kurang terjamin, lemah akses permodalan dan pemasaran.
“Serta pengetahuan tentang produk-produk turunan dari jenis industri yang dimiliki atau yang sering kita dengar dengan istilah diservikasi,” jelas Bupati.
Lanjutnya, pemerintah daerah lewat Dinas Perindag sedang berupaya mengatasi permasalah sektor industri melalui program pengembangan peningkatan SDM maupun kualitas.
“Dan desain produk melalui pelatihan meningkatkan teknologi melalui restrukturisasi mesin peralatan, meningkatkan pemasaran melalui fasilitasi keikutsertaan pengusaha, mengikuti pameran baik dalam maupun nasional,” jelas Bupati.
Bupati katakan perlu disadari untuk peningkatan dan pengembangan industri di kabupaten Buru Selatan tidak akan berjalan tanpa sinergi dan kerjasama yang kuat dan selalu stakeholder.
“Baik itu pemerintah, pelaku usaha, perguruan tinggi, perbankan dan masyarakat,” ucap Safitri Malik.
Hadir pada penutupan tersebut, Bupati Safitri Malik Soulisa, Sekda Umar Mahulete, Kadis Perindag Dominggus Seleky, PKK Kabupaten dan Kecamatan Namrole, sejumlah pimpinan OPD serta peserta pelatihan.
Diketahui, peserta pelatihan dari Kelompok IKM Batu Karang Desa Batu Karang, dari Kelompok Waekatin Desa Waekatin, Kelompok Unet Desa Unet dan PKK Kecamatan Namrole.
Instruktur pelatihan dari Jakarta yaitu Direktur perusahaan DMT Deli Gunarsa.
Reporter Maluku