Deli Serdang-TransTV45.com||Warga masyarakat Desa Bagan Serdang kecamatan pantai labu kabupaten Deli Serdang berbondong bondong ke spbun milik PT ANGGITA (SOPAR SITORUS) , dikarenakan tidak transparan tentang pembagian minyak kepada pihak nelayan yg sudah memiliki rekomendasi dari Dinas perikanan dan kelautan, di pada beberapa tahun yang lalu sesuai hasil musyawarah atau kesepakatan . pihak spbun di tengah – tengah masyarakat pada bulan lalu yg di hadiri, kepala Dinas perikanan dan kelautan, bapak Kapolsek, bapak kepala desa, bapak Babinsa , serta tokoh masyarakat Dan beberapa ormas OKP Dan Ormas lain nya di bln 6 tahun 2023 tepatnya di lokasi spbun (PT ANGGITA) milik sopar Sitorus , mantan pensiun polri.
“Menurut keterangan ketua kelompok nelayan Kurnia ketika di konpirmasi tentang penyalahgunaan pembagian minyak untuk Para nelayan tidak mengikuti sesuai prosedur atau rekomendasi yg di keluarkan pihak ( MIGAS) , dimana pihak spbun bagan Serdang sudah melanggar peraturan hukum yang berlaku sesuai hasil kesepakatan masyarakat dengan pihak Anggita di hadiri kepala Dinas perikanan dan kelautan berserta pimpinan forkopimca Dan tokoh masyarakat Desa Bagan Serdang , bahkan Para rekan -rekan media dan LSM di bulan Juni yang lalu kata kurnia ketika di wancarai Transtv45.com di TKP lokasi tersebut.
“Dan kami warga masyarakat Desa Bagan Serdang merasa Kecewa atas perilaku pihak PT ANGGITA yang selalu menindas rakyat dimana mata pencaharian sehari-hari hanya mencari sesuap nasi demi anak, istri dan keluarga .kami bukan mencari kekayaan, Kami ingin mencari kebutuhan rumah tangga untuk anak istri berserta keluarga , sebagai masyarakat lemah yang tidak berpendidikan, tapi jgn pembodohan kepada kami sebagai warga nelayan , pungkas kurnia pada Transtv45.com.
Ketika seorang istri nelayan di konpirmasi media transtv45.com (icik) , sabrida mengaku sangat sedih melihat tingkah laku pihak PT ANGGITA, milik sopar Sitorus di karenakan adanya pembatasan BBM bersubsidi ke pihak nelayan , sebanyak 5 (Lima liter) dengan harga, 8.600 .ditambah uang perjereken ,3000 rupiah setiap pengambilan jatah minyak tersebut, dengan daya minyak (5) liter untuk mencari ikan kelaut . apa cukup Buat untuk kebutuhan ke rumah ketika suami Kita plg melaut , apa lagi harga ikan tidak menentu. Menurut penelitian kami sebagai emak-emak yg selalu membekali untuk berangkat ke laut mencari ikan ‘ kadang Kita curiga melihat isi jereken tersebut bahkan tidak sampai (5) liter, tapi kerna kami masyarakat lemah iya kami diam aja” selalu Pak ungkap Sabrina pada Transtv45.com.
Hal senada juga disampaikan seorang nelayan bapak Rio ( incan) beberapa Minggu yg lalu ada pihak Dari Dinas yg tidak berpakaian Dinas menyetel pompa bensin tersebut yg mengaku, Dari pihak metrologi, atau dinas perindag atau perdagangan membuka kotak pengisian minyak tersebut. Sebagai Kami masyarakat tidak mengetahui persis jenis apa yg orang itu kerjakan, lalu beberapa hari kemudian pihak prindak dan perdagangan.mencoba menyetel pompa bensin tersebut dengan maksud dan tujuan itu kami juga tidak mengetahui. Sampai Juga dengan jalan lingkungan Kami ini bagaikan becek ( kubangan lumpur yang berbau bawaan arus sungai , dimana pihak PT ANGGITA milik sopar Sitorus selalu membuat janji – janji tinggal janji kepada masyarakat hanya menghindari amarah masyarakat sebentar aja.
“Kami warga masyarakat Desa Bagan Serdang menyampaikan keluhan kami kepada:
1, bapak presiden Republik Indonesia , bapak Jokowi idodo
2’ bapak Mentri perikanan dan kelautan
3, bapak ketua MPR RI
4, ketua DPR-RI pusat
5 , bapak menteri BUMN/ Bapak Erik Tohir
6, bapak Pj, gubernur
7, bapak Kapolda
8, bapak Kapolres Deli Serdang
9, bapak bupati Deli Serdang
10, bapak kepala dinas perikanan dan kelautan
11, bapak Camat pantai labu
12, bapak Kapolsek
13, bapak Babinsa
14, bapak camat.
Ini Lah kami warga masyarakat Desa Bagan Serdang akan menyurati , apa bila keluhan Para pihak nelayan dan masyarakat Desa Bagan Serdang kecamatan pantai labu kabupaten Deli Serdang, kami akan melakukan aksi mogok ke bapak presiden Republik Indonesia dengan tema Dan judul ( Bapak presiden Republik Indonesia tolong di perhatikan nasib nelayan ini Pak presiden , sebagai Kami masyarakat nelayan yang sehari-hari Nya mencari sesuap nasi ungkap incan bapak Rio pada media transtv45.com.
Hendry angkat