Aksi Gerakan EK-LMID Ternate, Terus Masif Konsolidasi Dan Mengetuk Keras Polres Ternate Jangan Buat Gerakan Orba

Daerah722 Dilihat

Ternate – TransTV45.com||Aksi gerakan LMID kota ternate terus masif konsolidasi, merespon terkait masuknya TNI/POLRI di kampus UMMU dan kalimat warek II UMMU, Dr. Ranita rope sp. M.sc Yang berbunyi jangan biarkan organisasi ekstra kampus, melakukan mimbar bebas dan membuka lapak baca. Kalimat tersebut mengandung kalimat diskriminatif.  Dan beberapa organisasi gerakan maluku utara tersinggung secara organisatoris.

LMID Ternate, menyampaikan Aksi yang di gelar pada selasa 31/10/2023 pekan lalu dan dilanjutkan dengan aksi susulan kembali pada jumat, 03/11/2023 tersebut pihak kampus tidak, merespon dengan baik Bahkan. aksi tersebut mengalami intimidasi dan kekerasan di lingkungan kampus universitas muhammadiyah maluku utara. 03/11/2023.

Oleh karena itu, dengan gerakan beberapa oranisasi pergerakan. yang ada di kota ternate gerakan itu juga memberikan ketegasan sikap akan memboikot aktivitas kampus muhammadiyah maluku utara. Sehingga pihak kampus mendengar seruan tersebut, maka sekitar jam 10 wit. Pihak kampus menghadirkan. pihak kepolisian di lingkungan kampus universitas muhammadiyah maluku utara.

Kehadiran pihak kepolisian yang siaga didalam kampus muhammadiyah maluku utara kami dari keluarga besar liga mahasiswa indonesia demokrasi (LMID kota ternate) menilai bahwa pihak kepolisian tidak punya hak untuk masuk dalam lingkungan pendidikan. kampus, sampaikan.

Maka dengan situasi ini kami dari LMID kota ternate merasakan persis seperti di zaman orde baru yang melarang mahasiswa melakukan agenda agenda kritisnya sebagai mana yang suda termaktub didalam konstitusi UUD 1945 yang dijelaskan didalam pasal 28E ayat 3.

Ketua Kota LMID Ternate ALDI HARIS saat, di konfirmasi Sekretaris Investigasi LP2TRI Anti korupsi dan kekerasan. Prov. Malut, SAFRI CHAIRUDDIN lewat, Via WhatsApp ke media ini ALDI menilai bahwa, kehadiran pihak kepolisian di lingkungan. kampus universitas. muhammadiyah maluku utara adalah sebagai ptaktek kejahatan dan memberanguskan demokrasi pendidikan di kampus.  Sehingga menurut cermatan. LMID kota ternate bahwa aroma jilid dua orde baru tercium kembli di beberapa universitas yang ada di maluku utara salah satunya adalah universitas muhammadiyah maluku utara. kata, ketua LMID.

Lanjut, AlDI menilai bahwa kehadiran pihak kepolisian di lingkungan. kampus universitas muhammadiyah maluku utara. Kalau tidak, di respon oleh organisasi pergerakan. yang ada di kota ternate maka ini merupakan ancaman serius terhadap pembumkaman ruang demokrasi.  Jelasnya.

Deng situasi darurat demokrasi kampus tersebut maka LMID akan mengkonsulidasikan. kekuatan yang besar lagi agar membuka ruang kebebasan seluas luasnya di beberapa universitas yang ada di maluku utara salah satunya adalah univetsitas muhammadiyah maluku utara. Tegasnya.

Dan dari cerminan ini pula kampus telah meleceti UU republik Indonesia No 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi  pasal 8 ayat 3 yang di dalam pasal tersebut menjelaskan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonom keilmuan di perguruan tinggi merupakan tanggung jawab pribadi sivitas akademik yang difasilitasi oleh pimpinan perguruan tinggi. Disitu tertera bahwa yang di maksud sivitas akademik adalah jajaran dosen dan mahasiswa.

 

Muksin/Safri

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *