Sulawisi Selatan-TransTV45.com || Dialog Publik dengan tema “ Sinergitas Mahasiswa dan Pemuda Dalam Melawan Gerakan Anarkisme di Sulawesi Selatan ” yang dilaksanakan di Hotel Jolin Makassar, Kamis (16/11/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengupayakan agar mahasiswa dan pemuda untuk bersinergi dalam melawan gerakan anarkisme di Sulawesi selatan. Kegiatan SERUM Institute ini menghadirkan tokoh Mahasiswa dan Pemuda Sulawasi Selatan yakni Dawita Rama (ketua PMKRI Makassar) Imran S. Sos (ketua KAMMI Makassar) La Ode Ikra Pratama (Panglima GAM) Nurlili Karmila putri (Ketua BEM Sospol Unismuh Makassar) turut hadir juga DR. M. Yusuf Alfian Rendra Anggoro KR, S.E, M.M (Sekjend ADRI Sulsel).
Dawita Rama selaku ketua PMKRI Makassar Menuturkan bahwa dalam mencegah anarkisme di kota makassar kita perlu sinergitas mahasiswa pemuda dan pemeritah.
Upaya yang perlu kita lakukan dalam mengatasi anarkisme yaitu memberikan edukasi ke masyarakat soal pentinya perilaku yang baik sesama masyarakan agar bisa menciptakan budaya cinta kasi dan saling melindungi satu sama lain. Tuturnya.
Sementara itu Ketua KAMMI Makassar, Imran, S.Sos., juga mengatakan bahwa kekerasan yang terjadi di kota makassar persoalan anarkisme yang paling cenderung di lakukan oleh anak-anak maupun remaja usia lanjutan maka dari itu perlu adanya upaya memberikan edukasi mulai dari segi pendidikan dan etika ahlak keagamaan agar menyadarkan mereka agar tidak melakukan tidakan-tindak yang akan merugikan mereka sendiri.
Lanjut Nurlili Karmila Putri selaku Ketua BEM Sospol Unismuh Makassar mengharapkan agar hal ini bisa menjadi catatan untuk pemuda dan mahasiswa agar lebih jelih melihat situasi di sekitar kita, bahwa bangsa hari ini dalam goncangan siklus pendidikan yang kurang sehiga mengakibatkan perpecahan di mana-mana terutama di makassar maka perlu agar kita bergerak bersama-sama untuk membenahi ini dan menjaga generasi kita untuk Indonesia yang labih baik. Ucapnya.
La Ode Ikra Prarama atau akrab disapa (Banggulung) selaku Panglima Besar Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM), juga berkata bahwa tindakan kekerasan dan kejahatan anarkisme ini adalah perilaku yang sangat merugikan bagi masyarakat atau anak-anak muda yang turut terlibat dalam tindakan anarkisme ini kususnya di sulawasi selatan.
Hal ini suda jelas bahwa tidakan kekerasan atau anarkisme yang berada di lingkungan masyarakat di karenakan kuranya daya asupan tentang ilmu pengetahun bahkan pemaham hukum untuk mencegah yang namanya pemahan anarkisme itu menjadi meluas dan ini menjadi tamparan besar bagi pemerinta bahwa perlu yang namanya penerapan pedidikan yang murah dan lepangan perkerjaan bagi masyarakat agar mencega tindakan anarkisme di sulsel karna sebap dari adanya anarkisme ini dikarnakan sulitnya medapatkan pendidikan dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan di Sulawesi Selatan. Tegas Banggulung panglima GAM.
Adapun DR. M. Yusuf Alfian Rendra Anggoro KR, S.E, M.M., Selaku Sekjend ADRI Sulsel Ia juga berkata anarkisme di sulawasi selatan bisa diminimalisir dengan cara pergerakan semua lapisan elemen mahasiwa maupun pemuda untuk hadir langsung di tengah-tangah masyarakat.
Ini juga agar meberikan pemahaman dan edukasi untuk berupaya menyelamatkan generasi muda kita agar terhindar dari gerakan anarkisme yang merugikan kita serta perlunya upaya pemerintah untuk melihat kembali kebutuhan masyarakat tentang pentinya penerapan pendidikan secara meluas dan lapangan pekerjaan yang bayak agar menghindari yang namanya kemiskinan dan menciptakan generasi mudah berkualitas untuk Indonesia yang lebih baik. Tutupnya.
JNI.45.cs