Anggota DPRD Kampar Minta Penyebaran Dokter Umum Merata di Kabupaten Kampar

Berita, Daerah119 Dilihat

Kampar Riau, TransTV45.com ||Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kampar, Ropii Siregar meminta penyebaran dokter aktif bisa merata di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Kampar.

Hal itu disampaikan oleh kader PDI Perjuangan ini kepada wartawan di sela pelaksanaan Rapat Paripurna DPRD Kampar tentang Jawaban Pemerintah Atas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap Ranperda APBD Kampar Tahun Anggaran 2024, Rabu (22/11/2023).

Kata Ropii, ketersedian dokter di setiap wilayah kabupaten Kampar amar perlu untuk memastikan pelayanan kesehatan bagi setiap warga dapat diberikan secara maksimal.

“Terutama dokter umum harus ada di daerah sulit seperti di Kampar Kiri Hulu dan beberapa wilayah terluar lainnya sesuai dengan kebutuhan riil. Jangan hanya dokter aktif ini menumpuk di daerah perkotaan,” pinta Ropii.

Hal itu lanjut dia, juga sangat perlu untuk menangani warga penderita gizi buruk dan anak stunting. Dia juga meminta agar pemerintah daerah dalam hal ini bupati dan jajarannya yang terkait penanganan stunting untuk dapat bekerja lebih serius dan lebih maksimal.
Penjabat Bupati Kampar, Muhammad Firdaus tidak main main dalam mengejar target menurunkan stunting.

Bahkan ia akan menyiapkan sanksi bagi kepala puskesmas (kapus) camat hingga kepala desa yang tak becus atasi stunting di wilayah masing-masing. Ia bahkan tak akan segan segan mencopot mereka yang tak serius bekerja menurunkan angka stunting maupun gizi buruk.

Kata Firdaus, angka stunting Kabupaten Kampar pada 2023 ini sebesar 14, 5 persen. Ia meminta angkanya bisa ditekan hingga menjadi 8 atau 7 persen saja di 2024.

“Bagi kepala puskemas, camat yang tak becus atasi stunting akan kita beri sansi, demikian juga kepala desa, cuma kepala desa ini karena dia dipilih langsung, nanti kita lihat betul kinerjanya,” ujar Muhammad Firdaus, di sela pelantikan pengurus organisasi perangkat desa Kabupaten Kampar, Selasa (24/10/2023).

Ia juga mengingatkan jajaran di bawah untuk tanggap mengatasi angka kemiskinan ekstrem. Per Oktober ini di Kampar masih ada sekitar 1002 kepala keluarga miskin ekstrem di Kabupaten Kampar.

Bahkan dia meminta angka kemiskinan ekstrem bisa dihapus hingga ke nol persen. Sebab kata dia, Kampar punya sumber daya yang memadai untuk mengatasi masalah itu.

“Kalau bisa angka kemiskinan ekstrem ini nol, kita punya sumber daya yang memadai. Saya titip betul ini ke perangkat dan ke kepala desa. Kalau yang tidak bisa diatasi oleh desa, tolong koordinasikan ke kita,” pinta Firdaus.

Sebelumnya di kesempatan berbeda, Firdaus menegaskan, sebagai putra Kampar, ia punya komitmen yang sangat besar untuk mengatasi berbagai persoalan yang kini membelenggu daerah ini.

“Saya ini orang Kampar, beban dan tangung jawab saya sebagai orang kampar sangat besar untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat kita,” tegas putra tokoh pendidikan Riau, Almarhumah Hj DR Maimanah Umar itu.**ADL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *