Tapanuli Utara-TransTV45.com|| Modus baru Kepala Desa Sultur Huta barat menjadi perbincangan di kalangan masyarakat media , hal tersebut terungkap dan terkorfirmasi saat perbincangan wartawan dengan Kades Pagarbatu Kec. Sipoholon Kab Tapanuli Utara , Jumat 24 -11- 2023 di Kantor Desa’ Pagar Batu Kec. Sipoholon Tapanuli Utara.
Kades Sultur Huta Barat yang menang Kades pada Tahun 2021 , setelah sebelumnya Kades yang lama terkena masalah hukum , katanya kepada wartawan , kemudian dimenangkan nya.
Modus baru kades baru ini adalah me mark up dana ADD, padahal perangkat desanya diduga tidak ada , lalu dengan pola memasukkan sekretaris desa yang lama menjadi sekretaris desa padahal umur nya sudah 47 tahun , diduga supaya dapat menutupi kelakuannya.
Dengan kata-kata dirinya sebagai Ketua JKPP Tapanuli Utara dan dirinya mengaku dekat sama penegak hukum, menjadikan dirinya sangat percaya diri tidak mendapatkan tindakan tegas dari APH atau atasannya, kendati ada sinyalir penilapan dana anggaran dana ADD, desa TA 2023.
Pengakuan Kades bahwa perangkat desa berjumlah sebanyak , 6 orang tanpa ada kepala dusun , dan biayanya untuk Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ini ,dari anggaran ADD nya TA 2023 yakni Rp 277,997,210, dengan rincian sbb : gaji Kades 12 bulan X 2.600.000 Rp 31.200,000 lalu kemudian gaji Sekdes, 12 bulan X 2.400,000 Rp 28,800,800 , dan 4 orang perangkat lain (kaur desa red) Rp 91,200,000 , jumlah semuanya Rp 151,200,000.
Pada awalnya ketika dikonfirmasi mana saja perangkat desanya dan jumlah nya dia menyebutkan perangkat hanya Kades, Sekretaris dan tambahan dua lagi , lalu dengan berkelit lagi perangkat nya mengatakan ada tambahan 2 orang menjadi 6 kata Kades ini.
Dengan perhitungan ini, ditambah untuk biaya administrasi perkantoran rp 15 juta satu tahun jumlahnya Rp 166,400, 000 dan BPJS di perkirakan 4 juta , klop kurang lebih Rp 170,400, 000. Dan ketika diminta untuk memperjelas anggaran tersebut, Sultur Huta barat sebagai Kades menjadi kelabakan menjawabnya. Bahkan menjadi tanya sana tanya sini ke anggota nya , terutama sekretaris Desa, sehingga diduga ada tilapan dana ADD oleh Kadesnya kurang lebih 100 jutaan.
Dari pantauan wartawan kantor desa ini berada di ruko , apakah nyewa atau aset desa tidak di jawab Sultur Hutabarat .
Tim