Pekalongan- TransTV45.com || Rapat koordinasi TPPS tingkat kabupaten Pekalongan tahun 2023 yang di selenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bertempat di Hotel Grand Dian Wiradesa Pekalongan, Senin (27/11/2023).
Dalam keterangannya Fatiroh, SP, MM, mewakili dinas P3AP2KB saat diwawancarai awak media menyampaikan Pertemuan hari ini adalah rapat koordinasi TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stanting) tingkat kabupaten Pekalongan tahun 2023, lanjut dia, bahwa dinas P3AP2KB merencanakan lima kali pertemuan untuk pengentasan stanting di kabupaten Pekalongan yaitu pertemuan pertama sudah kami selenggarakan di Bappeda, dengan mengumpulkan organisasi pemerintah daerah (OPD) selaku yang membawahi tupoksi kewenangannya dalam intervensi positif maupun intervensi spesifik dalam percepatan penanganan stanting.
Dia juga mengatakan dalam pertemuan pertama mengangkat materi yang berkaitan dengan laporan percepatan TPPS kaitannya dengan konvergensi stanting untuk semester pertama dan kemudian menetapkan lokus 2024 sebagai tempat untuk penyelenggaraan rembuk stanting di tahun 2023 di kecamatan karangdadap.
Sedangkan pertemuan kedua menurutnya diadakan di hotel syariah, dalam pertemuan kedua membahas capean elsimil yang lagi ngetren secara nasional, sedang elsimil capaian datanya minim sekali baru 10 persen. Kemudian pertemuan itu sekaligus menjalin MOU antara Dinas P3AP2KB dengan 19 kepala KUA di kabupaten Pekalongan.
Fatiroh, SP, MM, juga menyampaikan untuk pencapaian stanting harus ada kesempatan tiga komponen yaitu dinas kesehatan, dinas P3AP2K dan kementerian agama. Dari ketiga komponen tersebut dimasukkan dalam SOP, yaitu penyelenggaraan remaja yang akan menikah dengan cara akan mengeluarkan sertifikat elsimil.
“Dalam rapat ketiga kita akan laporkan TPPS semester pertama dan rencana semester kedua kemudian kita mengangkat juga dari dinas kesehatan dan estimasi prevelentasi akhir 2023 serta intervensi positif dan intervensi spesifik dari dinas P3AP2KB dan dinas OPD yang lain,” ungkap Fatiroh.
“Berkaitan dengan pendampingan keluarga, ada sejumlah 2238 orang yang terdiri dari unsur bidan, nakes, dan kader PKK, dan ada 756 tim, kita break daown ke seluruh desa yang berjumlah 285 desa, masing-masing desa ada 2 sampai 4 tim yang akan menangani pendampingan resiko stanting di kabupaten Pekalongan yang jumlahnya sekitar 54 ribuan,” terangnya.
Ditanya tentang penurunan angka stanting Fatiroh menjelaskan bahwa di tahun 2023 kita diharapkan sudah mencapai 90 persen sesuai harapan target ancara yaitu 5 pilar, amanat dari peraturan presiden no.72 tahun 2021 harapannya 90 persen.
Raharjo/Irfan