Tapanuli Selatan-TransTV45.com|| Dugaan Pembalakan liar di kawasan hutan produksi di Simole ole Desa Ulu Manis Situnggaling Kecamatan SDH (Sipirok Dolok Hole) Kabupaten Tapanuli Selatan semakin marak. Bahkan aksi pembalakan liar diduga sudah menggunakan alat berat ekskavator. Apabila aktivitas tersebut berlanjut, akan terjadi deforestasi hutan bahkan berpotensi akan terjadi banjir.
Pembalakan liar yang diduga dimotori oleh salah-seorang pemodal asal Kota Padangsidimpuan berisinial H sudah berlangsung cukup lama. Sehingga warga meminta Gakkum KLHK ataupun Polres Tapanuli Selatan menangkap pelaku.
Informasi yang dihimpun dilapangan, kayu hasil pembalakan liar Simole ole diangkut menggunakan truk colt diesel. Kemudian kayu diduga dibawa ke Kota Padangsidimpuan. Pembalakan liar tersebut mustahil tidak diketahui oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan UPTD KPH Wilayah VI Sipirok ataupun penegak hukum. Tetapi hal tersebut diduga ada unsur sengaja dibiarkan.
Penelusuran dilapangan, pengusaha kayu inisial H diduga memiliki sawmill di tengah pemukiman warga Kelurahan Hanopan Sibatu Kecamatan Padangsidimpuan Selatan. Namun belum diketahui secara pasti apakah sawmill tersebut memiliki izin usaha industri primer hasil hutan kayu (IUIPHHK).
Menurut informasi, dalam menjalankan bisnisnya, H diduga memonopoli permainan kayu ilegal di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan dan Sikapas Kabupaten Mandailing Natal. Modusnya, dengan menggandeng oknum penegak hukum bermain menangkap para pemain kayu lainnya.
Sementara itu, aktivis lingkungan hidup Sumatera Utara IL Sihombing saat diminta tanggapannya menyebut pembalakan liar di kawasan hutan Simole ole dan sekitarnya sudah sering terdengar. Aktivitas itu tidak boleh dibiarkan karena merupakan kejahatan lingkungan dan harus ditindak tegas. “Mereka para pemodal pembalakan liar harus dihukum seberat-beratnya, sekaligus dirampas hartanya, agar jera”, tegasnya.
Dijelaskannya, Kecamatan SDH (Sipirok Dolok Hole) Kabupaten Tapanuli Selatan didominasi kawasan hutan produksi kini sudah mengalami kerusakan. Terkait hal itu, berharap adanya tindakan tegas terhadap otak pelaku yang menggerakkan pembalakan liar di wilayah tersebut, jelasnya.
Penulis: Liansyah