Pemerintah Mengalokasikan Dana Pendidikan Melalui Aliran Dana BOS sebagai Bentuk Investasi Untuk Masa Depan Bangsa Indonesia

Hukum & Kriminal307 Dilihat

Kolaka-TransTV45.com|| Pemerintah menginvestasikan dana pendidikan dalam skala besar melalui aliran dana BOS atau biasa disebut Dana Bantuan Operasional Sekolah, yang dimana pemerintah Indonesia memberikan bantuan di setiap sekolah-sekolah melalui program kerja pemerintah, dana ini digunakan untuk biaya seperti gaji guru dan karyawan kebutuhan belajar mengajar seperti buku dan alat tulis serta keperluan lainnya biaya listrik, air, dan perawatan gedung sekolah.

Setiap sekolah di Indonesia berhak menerima dana BOS sesuai dengan jumlah siswa yang terdaftar disekolah tersebut.

Besaran dana yang diterima oleh setiap sekolah bervariasi tergantung dari tingkatan sekolah yaitu SD, SMP, atau SMA.

Umumnya di sekolah-sekolah kita sebenarnya jarang menyukai mata pelajaran tapi gurulah yang membuat kita menyukai sebuah mata pelajaran, sebagai contoh bila guru sejarah itu menyenangkan jadilah kita suka pada pelajaran sejarah.

Kualitas guru ini sangat penting sekali, guru yang bisa mengajar dengan baik, tentu menguasai materinya, dia bisa menyenangkan dan bisa sebagai teman, bisa menginspirasi dan ini harus menjadi program yang harus diseriusi peningkatan kualitas guru kita. Bila ini kita kerjakan dengan serius maka dampaknya akan luar biasa.

Kurangnya bimtek atau bimbingan teknis yang dilakukan di setiap sekolah-sekolah sangatlah mempengaruhi dengan tingkat kemajuan sekolah itu, yang terjadi apa ke tidak mampuan sekolah yang berada di pelosok -pelosok desa dan kabupaten tidak bisa bersaing dengan dunia pendidikan yang berada di tingkat pusat, ini di akibatkan karena kepala sekolah umumnya yang ada di desa maupun di kabupaten tidak mau mengalokasikan dana BOS sebagai bentuk investasi untuk melakukan BIMTEK sebagai bentuk peningkatan  kualitas para guru-guru.

Kemudian apa terjadi Untuk saat ini ke tidak berdayaan dalam dunia pendidikan Kurangnya suport dari kepala-kepala sekolah yang selalu mementingkan kepentingan pribadi tanpa melihat bagaimana bisa mencerdaskan para murid sekolah yang masih berada jauh  tingkat pendidikannya di bawah rata-rata.

Kemarin tepatnya tanggal 30/11/2023 terjadi penangkapan kepala sekolah SMK 1 Kolaka, kami mewawancarai bapak Herawan Abd sebagai Dewan Pengurus Pusat Laskar Anti Korupsi Pejuang 45 ( LAKI P 45 ), beliau menjelaskan kronologi penangkapan saudara bapak Muin, kalau memang di tahun 2019 beliau sudah mulai melakukan korupsi anggaran dana BOS sampai di tahun 2023 dengan mengantongi anggaran sebesar 800 juta, dan semuanya sudah dilakukan pemeriksaan dari beberapa tahun yang lalu dan Baru tahun ini dilakukan penangkapan bersama salah satu bendaharanya yang diduga mengantongi uang sekitar 400 juta.

Ini menjadi bukti nyata kalau pengalokasian dana BOS tidak tepat sasaran yang tadinya untuk mencerdaskan malah sebaliknya membodohi, semua itu diakibatkan karena Kurangnya melalukan bimbingan teknis untuk peningkatan guru-guru di setiap sekolah-sekolah.

Kepala sekolah harus mempunyai kepemimpinan yang bagus, begitu kepala sekolah itu memiliki kepemimpinan yang baik semua faktor konstan, maka akan terjadi peningkatan 12% dari kinerja sekolahnya, dan  menunjukkan kunci sentral pada kualitas kepemimpinannya.

Kepala-kepala sekolah kita, perlu mendapatkan bekal kepemimpinan terus menerus, bagaimana memimpin sebuah langkah pendidikan di era yang perubahan seperti sekarang ini. Sehingga mereka bisa membangun sebuah institusi pendidikan yang baik sebagai kepala sekolahnya.

Dibalik itu semua guru, kepala sekolah, harus menyelesaikan tanggung jawab negara kepada para pendidik, yang hari ini mereka memiliki pendapatan yang Pas-Pasan sementara mereka yang bertugas sebagai pengajar.

Jadikan pendidikan ini sebagai investasi, keluarkan dana yang cukup, guru bisa mendapatkan kesejahteraan yang baik, sekolah yang fasilitasnya baik, kemudian buku-buku yang baik, sarana dan prasarana yang baik, pandang itu sebagai investasi selama bangsa ini dan selama pemimpin-pemimpin di bangsa ini memandang pendidikan sebagai pengeluaran maka pendidikan akan maju.

Selama kita memandang seperti itu kita harus mengubah sebagai sebuah investasi kalau investasi kita akan mendapatkan hasilnya besok.

lalu ada juga yang menyebutkan kalau pendidikan itu mahal, Ya pendidikan itu mahal tapi ke tidak  terdidikan itu jauh lebih mahal lagi, lihatlah 5.6 Juta anak yang lahir tiap tahunnya itu sebagai wajah masa depan Indonesia kami ingin mereka sehat, dalam kandungan mereka sehat, ketika tumbuh besar masa awal sehat lalu pendidikannya baik sehingga di masa depan hasil investasi kita akan dirasakan oleh siapa oleh bangsa kita sendiri.

Jadi kata kuncinya ubah cara pandang kita, tidak melihat biaya-biaya yang di keluarkan untuk pendidikan sebagai pengeluaran semata tapi sebagai investasi untuk masa depan bangsa Indonesia.

 

Andi Arka

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *